BEBASBARU.ID, POLITIK – Setelah di tampar orang tak di kenal, tapi menggunakan atribut AMIN, kini kejadian hampir saja kembali menimpa Capres Anies Baswedan, apakah ini teror?.
Bahkan kali ini kacamatan Paslon Nomor urut 1 ini di kabarkan sampai patah, saking kerasnya pelukan tiba-tiba yang dilakukan seorang pria tersebut.
Apakah ini teror, ataukah hanya antusias belaka?
Dari tayangan video yang tersebar di dunia maya, saat menghadiri sebuah kampanye, Anies Baswedan terlihat menyalami warga yang berjubel.
Tiba-tiba ada seorang pria yang dengan keras memeluknya dan mencium pipinya, saking kerasnya Anies sampai terbungkuk dan rangkulan itu pun sebabkan kacamatnya patah.
Petugas keamanan berjibaku menyelematkan Anies, yang lain berusaha menangkap pria ini.
Nah, yang aneh ntizen menduga, orang yang melakukan itu agak mirip dengan yang melakukan penamparan terhadap Anies beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya, kejadian ini terekam saat Anies Baswedan sedang melakukan kampanye di sebuah daerah yang di duga di Pontianak, Kalbar beberapa hari yang lalu.
Pelakunya yang tampar Anies selain pakai kaos AMIN, juga mengenakan topi warna putih, ciri-cirinya seorang laki-laki yang usianya di perkirakan antara 28-35 tahunan.
Saat kena tampar, terlihat wajah Anies Baswedan agak kaget dan sempat menatap pelakunya. Apalagi saat itu sedang ramai-ramainya warga yang menyambutnya.
Setelah melihat video itu, banyak yang menduga, ini di sengaja atau teror, tapi ada juga yang bilang ini tak sengaja dan tak perlu diperpanjang masalahnya.
Sebab dari gerakan tangannya, orang itu seolah menghalau warga yang berjejal, seperti menjauhkan. Tapi gerakannya yang agak kencang malah tak sengaja justru tampar wajah Anies Baswedan.
Sebelumnya, juga terjadi penembakan terhadap pendukung calon presiden Prabowo Subianto, yang ditembak dua pria yang bersepeda motor di Sampang, Madura, adalah “bekas anggota TNI”.
Polisi didesak segera mengungkap motif di balik serangan itu sehingga masyarakat tidak gampang “terprovokasi”.
Madura adalah salah-satu kantong Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim yang suaranya kini diperebutkan oleh tiga calon presiden di Pemilu 2024.
Kakak korban penembakan di Sampang, Madura, mengklaim adiknya “tidak punya masalah” dengan siapapun dan “memohon” polisi untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas.
Pengamat mengatakan jika penegakan hukum “tidak berjalan baik”, kasus kekerasan di Sampang ini berpotensi menimbulkan “ketidakpuasan” dan eskalasi “tindakan yang tidak diharapkan”.
Keluarga korban mengaku tidak menaruh curiga pada pihak manapun terkait insiden penembakan oleh orang tidak dikenal yang melukai Muarah, laki-laki berusia 50 tahun, warga Dusun Karang Barat, Banyuates, Sampang, pada Jumat (12/22) lalu.
Muarah, menurut keluarganya, pernah menjadi anggota “Marinir” (TNI Angkatan Laut), namun kemudian “berhenti”.***