BEBASBARU.ID, POLITIK – Pendukung Anies Baswedan belum bisa bernafas lega, walaupun PKS berstatus pemenang Pemilu di DKI Jakarta 2024, tapi belum bisa usung dirinya dengan Sohibul Iman di Pilkada.
Sesuai UU Pilkada, kouta 20% persen baru akan terpenuhi, bila PKS mampu gaet 4 kursi tambahan lagi, sehingga berjumah 22 kursi.
Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga mengatakan PKS butuh rekan koalisi karena saat ini tidak ada partai di DPRD Jakarta yang memenuhi syarat untuk mengusung calonnya sendirian.
“Sekali lagi dengan segala kerendahan hati tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri, termasuk PDI Perjuangan, termasuk PKS,” kata Eriko di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (25/06/2024).
Eriko menjelaskan syarat untuk mengusung calon kepala daerah dan wakilnya adalah 22 kursi DPRD. Sedangkan, PKS hanya memiliki 18 kursi. Lalu PDIP memiliki 15 kursi.
Di sisi lain, kata Eriko, PKS juga belum memastikan partai yang siap untuk mendukung usulan Anies-Sohibul.
“Apakah teman-teman media bisa menyampaikan ‘oh satu partai lagi ini pasti’. Kan belum tentu kan. Karena belum ada yang namanya keputusan final,” katanya.
Oleh karena itu, Eriko meyakini usul duet Anies-Sohibul belum final selama belum didaftarkan ke KPU. Dia meyakini konstelasi politik masih cair dan usulan pasangan cagub dan cawagub masih bisa berubah.
Selain itu, Eriko mengaku pihaknya juga masih terbuka untuk mengusung Anies setelah diusulkan DPD. Menurut dia, semua partai ingin menang pada pilkada mendatang, tak terkecuali PDIP.
“Nah sekarang saya tadi sudah sampaikan bahwa nama Pak Anies termasuk di dalam tujuh nama itu. Apakah itu nanti akan dipilih? Belum tahu,” katanya.
Terpisah, Presiden PKS Ahmad Syaikhu membuka peluang menduetkan Anies Baswedan dengan usulan cawagub dari PDIP. Menurut dia, usulan Syaikhu belum final.
“Lihat nanti kalau PDIP juga mencalonkan, itu nanti kita komunikasi berikutnya,” kata Syaikhu di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (25/06/2024).***