BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Namun karena sudah lama dia tidak muncul di dunia kang-ouw, dia percaya bahwa mereka itu tentulah tokoh-tokoh muda murid orang pandai, maka ia bersikap menghormat sekali.
Setelah melalul jalan berliku-liku, akhirnya tibalah mereka di perkampungan yang sederhana, di tengah hutan gelap akan tetapi tanah di daerah ini amat subur.
Dan sebagian dari hutan itu telah berubah menjadi sawah dan kebun sayur. “Daerah kami ini jarang didatangi orang luar dan kami hidup tenang di sini, tidak pernah kekurangan makan.
Di dalam kesederhanaan kami, kami tidak membutuhkan apa-apa, karena itu kami hidup cukup bahagia,” kata Ouw-pangcu sambil mempersilakan kedua orang muda itu memasuki pondok terbesar yang menjadi rumahnya.
Orang-orang yang berpakaian sederhana seperti yang mengeroyok mereka tadi, nampak hilir mudik dan sibuk bekerja.
Agaknya mereka semua telah mendengar tentang kedua orang muda itu, maka mereka memandang dengan penuh perhatian.
Akan tetapi tidak ada seorang pun yang berani membuka suara karena kini dua orang muda itu datang bersama ketua mereka.
Diam-diam Yu Goan tersentuh oleh ucapan ketua itu. Terbukti kebenaran pelajaran yang pernah ia dengar dari kakeknya bahwa kebahagiaan hanya dapat dirasakan oleh orang yang tidak membutuhkan apa-apa!
Bahkan tidak membutuhkan kebahagiaan itu sendiri! Keinginan timbul karena panca indera ditempeli pikiran yang membayangkan dan mengenang segala pengalaman kenikmatan jasmani dan kesenangan.
Kalau keinginan sudah timbul, maka memuaskan keinginan itulah yang menciptakan kebutuhan. Ada kebutuhan disusul dengan usaha pencarian, yaitu mencari apa yang dibutuhkan.
Sungguh berlika-liku dan sulit ditempuh, padahal setelah mencapai apa yang dicari, hahya mendatangkan kesenangan sesaat saja.
Kemudian dilupakan untuk disambung kebutuhan lainnya yang tak kunjung habis, tak kunjung henti karena kebutuhan itu diciptakannya sendiri tanpa sadar.
Betapa mungkin manusia yang selalu dikejar-kejar kebutuhan yang diciptakan sendiri oleh kehausan dan kerakusan akan kenikmatan duniawi, dapat merasakan kebahagiaan?
Kebahagiaan bukanlah senang bukan pula susah, bukan jantung bukan pula rugi, karena itu tidak ada kebalikannya, tidak ada perbandingannya.
Jika masih dapat dibandingkan, itu bukanlah bahagia! Pondok tempat tinggal Ouw Pangcu cukup besar, akan tetapi amatlah sederhana.
Dindingnya terbuat daripada bata bertumpuk-tumpuk secara kasar, daun pintunya dari kayu dengan bentuk bersahaja.
Pembaringan kakek ini pun hanya merupakan sebuah dipan bambu! Belum pernah selama hidupnya dua orang muda itu melihat seorang ketua semiskin ini!
Mereka duduk berhadapan di atas dipan, Yu Goan dan Ouw-pangcu. Adapun Siauw Bwee duduk di atas bangku tak jauh dari situ mendengarkan percakapan dua orang itu.
Dia sendiri tidak mengerti ilmu pengobatan maka dia hanya ingin menonton bagaimana sahabatnya itu mengobati Ouw-pangcu.
“Bagaimanakah aku sampai keracunan? Aku sama sekali tidak pernah bertanding dengan orang lihai dan tidak pernah kena pukul,” kata kakek itu.
Menyatakan keheranannya biarpun dia tidak meragukan keterangan Yu Goan yang cocok dengan penderitaannya……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader