BEBASBARU.ID, INVESTIGASI – Pendeta Gilbert Lumoindong Offside, terlalu bersemangat sampaikan khotbahnya di depan jemaat gereja, dia malah menyinggung ibadah umat Islam.
Namun anehnya, Pendeta Gilbert justru datangnya ke mantan Wapres Jusuf Kalla, bukan ke MUI, atau bertemu Menteri Agama, yang notabene perwakilan pemerintah dalam mengatur beribadah.
Permohonan maaf itu disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/4).
“Dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada,” kata Gilbert.
Gilbert menjelaskan video ceramahnya yang viral di media sosial dan menimbulkan kegaduhan itu tidak memuat penjelasan yang lengkap karena telah dipotong-potong.
Ia mengaku tak bermaksud untuk mengolok-olok umat Islam melalui ceramahnya tersebut.
“Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai autokritik umat Kristiani di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang Muslim misalnya cukup setengah mati,” jelasnya.
“Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai,” imbuhnya.
Gilbert mengatakan sebenarnya ceramah yang dirinya sampaikan bukan untuk khalayak umum. Namun, diperuntukkan kepada internal jemaatnya.
“Tetapi karena jemaat kita ada dua; ada jemaat gereja, ada jemaat online. Jadi otomatis ada di YouTube kami. Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum,” ujar Gilbert.
Sementara itu, JK meminta seluruh masyarakat memaafkan Pendeta Gilbert dan mendinginkan situasi agar tak terjadi konflik yang berkepanjangan.
JK berharap umat muslim tak menilai ceramah tersebut hanya berdasarkan potongan video yang beredar. Ia menyebut ada upaya editing terhadap video ceramah tersebut hingga menyebabkan kegaduhan.
“Jadi bagi seluruh umat Islam yang sudah melihat video itu, jangan dilihat video itu sebagai, hanya itu saja. Tapi sebenarnya itu ada latar belakangnya, dan ada editan yang kalau itu cukup berbahaya,” ucap JK.
“Mari kita memaafkan karena tadi sudah minta maaf,” sambungnya.
Gilbert viral di media sosial akibat potongan video ceramahnya yang menyinggung soal zakat dan salat. Dalam ceramahnya itu, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.
“Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus,” kata Gilbert.
Gilbert menjelaskan zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus salat karena hanya zakat 2,5 persen.
Selain itu, dalam potongan video tersebut, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat.
“Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa,” ucapnya.***