BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali lontarkan kegeramannya pada Israel, kali ini Erdogan berencana akan terjunkan pasukan untuk hentikan kekejaman pasukan Israel.
Tak main-main, saat pidato di pertemuan partainya, Partai Keadilan an Pembangunan (AKP) di Rize pada Minggu (28/07/2024).
Erdogan memberi isyarat bahwa dirinya mempertimbangkan mengerahkan pasukan militer Turki ke wilayah Israel. Tujuannya, untuk menyetop agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina yang masih berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
“Kita harus sangat kuat agar Israel tak bisa melakukan hal-hal gila ini ke Palestina,” kata Erdogan, dikutip Reuters.
Dia lalu berujar, “Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka (Israel).”
Dikutip BEBASBARU.ID dari CNNindonesia, Senin (29/07/2024), Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz tak mau kalah gertak menanggapi pernyataan Erdogan itu.
Katz mewanti-wanti nasib Erdogan bakal serupa Presiden Irak Saddam Hussein yang dieksekusi dengan cara digantung, jika Turki melanjutkan rencananya.
Sementara itu, Turki dan Israel juga dianggap menjadi dua negara yang memiliki kekuatan militer cukup signifikan. Turki bahkan merupakan anggota Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Lantas, bagaimana kekuatan militer kedua negara secara umum? Siapa yang “lebih kuat”?
Berdasarkan ranking global, Turki menempati peringkat ke-8 dari total 145 negara dengan militer terkuat berdasarkan 2024 Military Strength Ranking Index Global Fire Power.
Sementara itu, posisi Israel ada di peringkat ke-17, bahkan empat level lebih rendah dari kekuatan militer Indonesia yang menempati ranking ke-13 dunia.
Global Fire Power mencatat negara dengan indeks kekuatan militer 0.0000 sebagai negara dengan kekuatan militer paling sempurna. Sementara itu, Turki mendapat nilai 0.1697. Di sisi lain, Israel mendapat nilai 0.2596.
Kekuatan Militer Turki
Kekuatan militer Turki paling dominan terdapat pada Angkatan darat dan jumlah pasukannya. Turki memiliki total 00 ribu pasukan yang terdiri dari 355.200 personel aktif, 378.700 pasukan cadangan, dan 150 ribu pasukan paramiliter.
Dari segi Angkatan Udara, Turki memiliki total 1.069 pesawat militer dengan di antaranya 205 jet tempur, 22 pesawat misi khusus, 7 tanker fleet, 502 helikopter militer, dan 111 helikopter tempur.
Dari segi Angkatan Darat, Turki memiliki otal 2.231 tank, 55.104 kendaraan militer, 1.038 artileri otomatis, 1.747 artileri manual, dan 285 artileri roket.
Sementara itu, Turki juga memiliki aset Angkatan Laut yang terdiri dari 16 kapal frigat, 9 kapal korvet, 12 kapal selam, 34 kapal patrol, dan 11 kapal penakluk ranjau (mine warfare ship).
Pertahanan Turki juga diperkuat dengan keanggotaannya di NATO. Negara ini bahkan menjadi negara dengan angkatan bersenjata terkuat kedua di NATO setelah Amerika Serikat.
Turki juga menikmati “paying keamanan” NATO. Payung keamanan atau pertahanan kolektif ini memiliki makna bahwa setiap negara atau entitas yang menyerang salah satu anggota NATO, termasuk Turki, berarti turut menabuh genderang perang dengan negara anggota lainnya.
Turki mengalokasikan lebih dari $40 miliar untuk anggaran pertahanannya pada 2024. Ini menandai peningkatan 150% dari anggaran pertahanan pada 2023.
Dikutip Reuters, Turki mengalokasikan sekitar $16 miliar untuk pertahanan dan keamanan pada 2023.
Kekuatan Militer Israel
Kekuatan militer Israel hampir sama rata baik dari Angkatan darat, laut, dan udaranya. Israel memiliki total 670 ribu pasukan militer yang terdiri dari 170 ribu pasukan aktif, 465 ribu pasukan cadangan, dan 35 ribu pasukan paramiliter.
Dari segi Angkatan Udara, Israel memiliki 612 pesawat militer terdiri ari 241 jet tempur, 39 pesawat penyerang, 23 pesawat misi khusus, 14 tanker fleet, 146 helikopter, dan 48 helikopter serang.
Sementara itu, Israel juga memiliki 1.370 tank, 43.407 kendaraan militer lain, 650 artileri otomatis, 300 artileri manual, dan 150 artileri roket (MLRS).
Dari segi Angkatan Laut, Israel hanya memiliki 67 aset yakni 7 kapal korvet, 5 kapal selam, dan 45 kapal patroli.
Meski begitu, militer Israel sangat mengandalkan sokongan dari Amerika Serikat, sekutu utamanya. AS secara “cuma-cuma” memberikan US$3,8 miliar bantuan militer setiap tahun ke Israel, terutama sejak Tel Aviv meningkatkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober lalu.
Sejak agresi brutalnya berlangsung, Israel telah mengerahkan lebih dari 300 ribu tentara di dekat Jalur Gaza.
Israel juga diperkuat oleh system pertahanan udara Amerika Serikat, Irone Dome.
Menurut laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), sistem Iron Dome Israel mencegat lebih dari 90 persen roket yang ditembakkan dari Hamas dan kelompok Palestina lainnya pada tahun 2021.
Israel juga diyakini memiliki kemampuan nuklir, menurut IISS. Lembaga itu bahkan meyakini Israel juga memiliki rudal dan pesawat Jericho yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Dikutip Al Jazeera, Menurut sebuah lembaga penelitian yang berfokus pada konflik dan persenjataan, Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pada 2022 Israel menghabiskan $23,4 miliar untuk militernya.
Jumlah ini setara dengan $2.535 per kapita selama periode 2018-2022 dan menjadikannya Israel sebagai negara dengan pengeluaran militer per kapita terbesar kedua di dunia setelah Qatar dan mengalahkan AS yang berada di peringkat ketiga.***