BEBASBARU.ID, POLITIK – Pendukung AMIN atau Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar merasa diatas angin, setelah debat Capres pertama Selasa (12/12/2023) lalu.
Mereka merasa unggul setelah Anies dianggap mampu memukul telak Prabowo Subianto, yang saat ini di survei masih unggul jauh dibandingkan AMIN.
Tapi kubu TKN Prabowo-Gibran sebut ini baru pertama, masih ada 4X kali lagi debat kandidat dan mereka bisa membalikan keadaan.
Yang paling rame tentu saja perang komentar netter di media sosial, kubu netter AMIN merasa dapat amunisi serang kubu netter Prabowo-Gibran.
Video gestur tubuh Prabowo yang mengolok Anies pun disengaja di edit-edit, lalu disertai kalimat menohok.
Tapi kubu Prabowo – Gibran juga tak mau kalah, Anies juga di olok sebagai sang retorika, yang menghapal jauh-jauh hari sebelum debat.
Sedangkan Prabowo terkesan spontanitas saja, tak ada persiapa khusus, apalagi menghapal setiap ucapan kala debat.
Dan itu terlihat jelas, semua ucapan Prabowo terkesan apa adanya, dan kadang dia harus mengingat terlebih dahulu.
Beda dengan Anies, yang bak mahasiswa hadapi dosen sidang skripsi, semua terterukur di otaknya lalu di tembakan ke Prabowo.
Saking panasnya debat, Cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming malah dianggap aneh dan tak tahan menahan emosi, sehingga dia bertingkah bak pemandu sorak.
Akibatnya KPU pun menegur ulah ‘ajaib’ Gibran, agar jangan bertingkah bak pemandu sorak lagi.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyampaikan akan menerima jika KPU menegur Gibran nanti.
“Kalau ditegur ya kita terima,” kata Nusron ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis.
Ia menyebut KPU yang berhak dan berwenang untuk bertindak demikian. Nusron pun menghormati apabila nanti KPU akan menegur Gibran soal itu.
Nusron mengatakan aksi Gibran itu merupakan spontanitas untuk memberi dukungan atau support kepada Prabowo.
“Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masak enggak boleh? Namanya kasih support sama capresnya,” kata Nusron yang jadi tim inti TKN Prabowo-Gibran.
Ia juga menyatakan apa yang dilakukan oleh Gibran memperlihatkan chemistry antara pasangan capres dan cawapres terbangun dengan baik.
“Itu kan juga sebagai tanda bahwa ada chemistry yang kuat antara Pak Prabowo dan Mas Gibran. Ini menurut saya hal yang tidak terlihat di antara pasangan-pasangan calon lainnya,” ujar dia.
Nusron bahkan optimis, debat capres perdana pada Selasa malam itu akan memperkuat dukungan masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Gibran.
“Dengan debat semalam ini juga saya yakin akan meningkatkan dukungan dari masyarakat kepada pasangan Prabowo-Gibran, apalagi Pak Prabowo itu menjawab semua pertanyaan dengan tegas dan tenang, insya Allah pasti menang,” katanya.
Pada saat gelaran debat pertama, Gibran tampak berdiri dari kursi dan menggerakkan kedua tangannya untuk membakar semangat kepada para pendukungnya yang hadir dalam gelaran debat itu.
Aksi itu bermula kala capres nomor urut 1, Anies Baswedan bertanya ke Prabowo ihwal putusan MK soal batas usia capres-cawapres. Anies menyinggung ada pelanggaran etika di sana, dan ia menginginkan jawaban sikap dari Prabowo.
Prabowo lantas menjawab bahwa rakyat yang nanti akan memilih. Ia juga menegaskan pakar hukum yang mendampinginya menyebut tidak ada masalah atau pelanggaran hukum dari putusan MK itu.
“Tetapi intinya adalah bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah. Ya, saya laksanakan. Dan kita ini bukan anak kecil, Mas Anies. Anda juga paham,” kata Prabowo.
Prabowo selanjutnya menegaskan kepada Anies Baswedan bahwa dia tidak takut kehilangan jabatan. Pun menurutnya rakyat yang akan memilih mereka.
“Saya tidak takut tidak punya jabatan, Mas Anies. Sorry ye. Sorry ye, Mas Anies, saya tidak punya apa-apa. Saya sudah siap mati untuk negara ini,” kata Prabowo. Mendengar jawaban Prabowo itu, Gibran langsung bangkit dari kursinya.***