BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Punya persenjataan canggih, bahkan pesawat siluman. Tapi tak berani menyerang sendirian, itulah pengecutnya Amerika, bersama Inggris mereka keroyok Houthi.
Tapi bukannya takut, Houthi malah makin kuat, bahkan pesawat militer AS dan Inggris pun dijadikan sasaran rudal kelompok yang di dukung Iran ini.
Serangan kelompok ini justru di laporkan pasukan AS sendiri, yakni menyatakan penguasa Yaman itu kini mulai menyasar pesawat terbang.
Sebelumnya Houthi telah menyerang kapal-kapal di jalur 15% pelayaran internasional itu sejak September. Serangan Israel ke Gaza, Palestina, membuat kelompok itu melakukan “protes” dengan menyasar kepentingan Israel.
Pasukan Amerika dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman. Sejak itu, Houthi, menyatakan kepentingan Amerika dan Inggris juga sebagai sasaran yang sah.
“Pasukan AS menyerang dan menghancurkan rudal permukaan-ke-udara Huthi yang siap diluncurkan” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataan terbaru, dikutip AFP, Kamis (01/02/2024).
“(Terdapat) ancaman besar terhadap pesawat AS,” tambahnya.
Sayangnya CENTCOM tidak mengidentifikasi jenis pesawat yang diancam atau lokasi pasti serangan tersebut. Pasukan AS di Timur Tengah itu hanya mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Sementara itu, televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi sebelumnya mengatakan pesawat AS dan Inggris menargetkan kota Saada di utara.
Tidak mengidentifikasi target spesifik atau memberikan informasi mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Perlu diketahui, meski AS dan Inggris membalas serangan Houthi ke kapal-kapal di Laut Merah dengan membombardir beberapa titik di Yaman, hal ini terbukti belum efektif menghentikan kelompok itu.
Di hari yang sama sebelum laporan CENTCOM muncul, dilaporkan bagaimana Houthi juga menembakkan rudal-rudal ke kapal perang AS, USS Gravely.
Kemarahan atas tindakan Israel yang menghancurkan di Gaza, telah berkembang di Timur Tengah, memicu kekerasan.
Melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak dan Suriah, serta Yaman. Pasukan Amerika di wilayah tersebut telah diserang lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober.
Minggu, serangan pesawat tak berawak (drone) terjadi di pangkalan AS di Yordania, Tower 22, dan menewaskan tiga tentara.
Washington menyalahkan militan yang didukung Iran dan berjanji akan mengambil tindakan tegas.***