BEBASBARU.ID, TABALONG – HIV Aids ternyata bertambah di Tabalong, kalau dulu hanya puluhan orang, kini yang positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini lebih 105 orang.
Mereka juga bertempat tinggal di seluruh kecamatan yang ada di Tabalong dan Kecamatan Murung Pudak terbanyak para odha ini bertempat tinggal.
Dari data Dinas Kesehatan Tabalong, pengidap HIV Aids terbanyak di dominasi pria, yaki 73 orang, dan Wanita 32 orang, namun 7 orang dikatakan sudah meninggal dunia, hinggaa tersisa 98 orang lagi.
Pasien ini yang terdata, mungkin tak terdata bisa jadi jumlah masih banyak dan bebas bergaul dengan warga sekitar, tanpa sadar kalau orang tersebut odha.
Sebelumnya, aliansi LSM Tabalong melakukan pertemuan dengan Komisi I DPRD Tabalong dan manajemen RSUD H Badarudin Kasim, serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabalong di Gedung Graha Sakata, Kamis (20/06/2024) lalu.
Pertemuan ini membahas penanganan dan pencegahan penyakit HIV Aids di Tabalong. Saat ini RSUD H Badarudin Kasim diketahui melayani pengobatan sebanyak 104 pasien HIV Aids.
“Sampai Juni 2024, ada sebanyak 105 orang,” kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD H Badarudin Kasim, dr Syaifullah.
“Jenis kelaminnya 73 pria, dan perempuan 32 orang,” ungkapnya. Hanya saja, dari data tersebut sebanyak 7 orang telah meninggal dunia.
Selain itu sebanyak dua orang dirujuk ke luar daerah, dan sisanya berobat. Sementara untuk titik lokasi dengan populasi pengidap HIV Aids terbanyak berada di Kecamatan Murung Pudak sebanyak 36 orang.
Wilayah populasi terendah sebanyak tiga pengidap HIV Aids ada di Kecamatan Benua Lawas, Muara Harus, dan Jaro.
Apa itu HIV AIDS?
HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.
Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS.
Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi.
Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
Orang mungkin mengalami
1. Area nyeri: daerah perut
2. Keadaan nyeri: saat menelan
3. Batuk: kering
4. Seluruh tubuh: kelelahan, berkeringat di malam hari, demam, kehilangan selera makan, malaise atau berkeringat
5. Gastrointestinal: diare berair, diare terus-menerus, mual atau muntah
6. Mulut: lidah putih atau ulkus
7. Selangkangan: luka atau pembengkakan
8. Tenggorokan: kesulitan menelan atau pegal
Juga umum: infeksi oportunistik, bercak merah, kandidiasis oral, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan yang tidak disengaja yang parah, radang paru-paru, ruam kulit atau sakit kepala.
Prof dr Zubairi Djoerban, dokter yang pertama kali menemukan kasus AIDS di Indonesia pada 1992, sempat membahas hal ini pada 2019 silam.
Dia sempat bilang, jika saja Freddy Mercury (vocalis Band Queen) bisa bertahan setahun lagi, mungkin bisa saja dia terselamatkan dan masih panjang umur.
“Kalo saja dia (Freddie Mercury) bisa bertahan satu tahun lagi, mungkin ia masih hidup sampai sekarang. Tahun 1992, obat kombinasi (antiretroviral) baru ditemukan. Banyak pasien yang tertolong,” tutur dokter spesialis penyakit dalam ini.**