BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Membuat sepasang pedang dari dua buah logam keramat itu!” Ok Yan Hwa juga berkata.
Mutiara Hitam menyapu wajah kedua orang muridnya dengan alis berkerut, kemudian ia berkata menegur.
“Camkanlah dalam kepala kalian bahwa di dunia orang gagah, baik pada golongan putih maupun hitam, golongan bersih maupun sesat, terdapat semacam kehormatan yang takkan dilanggar biar berkorban nyawa sekalipun.”
“Aku percaya bahwa mereka akan memenuhi janji. Bagi seorang gagah, tidak ada sifat yang lebih rendah daripada tidak-memenuhi janji!”
Dua orang murid itu mundur dengan takut dan tidak berani bertanya lagi. Akan tetapi, makin lama makin anehlah keadaan di sepasang guha itu didengar dari tempat mereka.
Pada suatu malam, terdengarlah jeritan-jeritan anak kecil melengking berkali-kali dari sepasang guha itu.
“Keparat!” Tang Hauw Lam yang biasanya bersikap gembira dan tenang, kini agaknya tak dapat menahan kesabarannya lebih lama lagi “Mereka menculik anak-anak!”
Akan tetapi Mutiara Hitam hanya duduk bersila dengan tenang, sama sekali tidak bergerak, seolah-olah jeritan-jeritan itu tidak didengarnya.
“Eh, masa kita harus mendiamkan saja mereka menggangu anak-anak? Mungkin membunuhnya!”
Mutiara Hitam menghela napas. “Bukankah kita sudah berjanji tidak akan mencampuri pekerjaan mereka membuat pedang?”
“Memang tidak mencampuri pekerjaan membuat pedang. Akan tetapi kalau mereka membunuh anak-anak, tak dapat aku membiarkan saja. Apa mereka boleh membunuhi anak-anak tak berdosa di depan hidungPek-kong-to?”
“Hemm, sebelum aku mati, hal itu takkan terjadi!” Tang Hauw Lam yang biasanya bergembira itu sudah bangkit berdiri dan membawa goloknya, siap untuk mandatangi sepasang guha itu dan menyerbu.
“Nanti dulu, Suamiku!” Mutiara Hitam berkata, suaranya penuh kesungguhan.
“Apakah engkau mau melanggar janji kita tidak akan mencampuri pekerjaan mereka membuat pedang?”
“Siapa mau mencampuri? Apa hubungannya penculikan anak-anak itu dengan pembuatan pedang?” Tang Hauw Lam berhenti dan menoleh kepada isterinya, penasaran.
“Apakah engkau lupa tentang dongeng yang pernah kita dengar di dunia barat tentang logam mulia yang hanya dapat dibikin cair dan lunak hanya dengan campuran-campuran tertentu?”
Tang Hauw Lam sejenak memandang isterinya dengan mata terbelalak, kemudian wajahnya berubah pucat. “Kau…. kaumaksudkan…. anak-anak itu….?”
Mutiara Hitam mengangguk. “Mereka itu biarpun mungkin saja membutuhkan anak-anak untuk meyakinkan ilmu hitam mereka, takkan berani melakukan hal itu di dekat kita.
Kalau mereka toh melakukannya juga, tentu ada hubungannya dengan pembuatan pedang. Kalau kau penasaran, besok boleh kau bertanya, kiranya takkan meleset dugaanku.”
Wajah Hauw Lam makin pucat. “Kalau begitu…. pedang-pedang itu…. akan menjadi Sepasang Pedang Iblis….!” ….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader