BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Maya bergidik dan perutnya terasa mual hendak muntah. Cepat ia berlari ke arah mereka dan bertanya kepada nenek pemimpin mereka.
“Apa ini? Mengapa kalian membunuh orang?” Nenek itu memandang kepadanya, berteriak girang. “Heeiii, Maya telah kembali!”
Semua orang bersorak-sorak girang dan menari-nari mengelilingi Maya, akan tetapi gadis cilik ini membanting kaki dan membentak.
“Kenapa kalian membunuh orang ini?” Dia menuding ke arah mayat yang sudah tak karuan macamnya karena daging pada lengan, dada, pinggul, paha dan betis telah diambil dan dipanggang!
“Dia membunuh, kami pun membunuh. Sama!” Nenek itu menerangkan sambil menunjuk ke arah bangkai seekor serigala. Mengertilah kini Maya.
Kiranya orang asing ini, yang datang menunggang kuda, telah membunuh seekor di antara srigala-srigala peliharaan mereka, maka orang-orang aneh itu lalu mengeroyok dan membunuhnya, bahkan mulai memanggang dagingnya!
“Wah, tidak boleh! Tidak boleh makan dagingnya….!” Tiba-tiba sebutir buah merah meloncat keluar dari kantungnya ketika ia membanting kaki.
Buah itu menggelinding ke dekat kaki nenek pemimpin yang seketika berteriak kaget, mengambil buah itu, mengangkatnya tinggi-tinggi dan ia menjerit-jerit penuh kemarahan, jeritan yang tidak dimengerti artinya oleh Maya.
Semua orang lari berdatangan, cepat sekali dan makin ramailah mereka berteriak-teriak, ada yang seperti menangis sehingga Maya menjadi bingung sekali.
Tiba-tiba nenek itu mengeluarkan suara menggereng dan menggonggong yang aneh sekali. Dan segerombolan serigala itu membalas dengan gonggongan meraung-raung kemudian lari mendatangi.
Nenek itu menuding ke arah Maya dan…. srigala-srigala itu langsung saja menyerang Maya! Maya terkejut, cepat melompat menghindar.
Orang-orang itu sejenak memandangnya, kemudian berserabutan mereka lari memasuki guha, meninggalkan Maya yang diserbu oleh gerombolan srigala buas.
Agaknya semua orang itu berlumba memasuki guha dan sikap mereka cemas dan marah. Maya yang kembali diserbu srigala-srigala buas itu, cepat menendang seekor srigala terdepan.
Kemudian ia membalikkan tubuh dan lari. Sambil menyalak-nyalak, dua puluh ekor srigala mengejarnya. Maya teringat akan kuda yang berada tak jauh dari situ, maka cepat ia lari menghampiri.
Meloncat ke punggung kuda, merenggut kendali yang dicancang, lalu membalapkan kuda itu. Akan tetapi, rombongan serigala itu tetap mengejar dengan kecepatan luar biasa.
Kuda meringkik-ringkik ketakutan, berusaha lari cepat, akan tetapi sebentar saja dapat disusul dan diserang kedua kaki belakangnya. Kuda terpekik dan terguling.
Maya cepat mendahului meloncat dan ia bergidik ngeri ketika melihat betapa gerombolan srigala itu kini menerkam tubuh kuda seperti serombongan semut mengeroyok seekor jangkerik.
Memperoleh kesempatan selagi gerombolan serigala itu berpesta memperebutkan bangkai kuda, Maya lalu lari lagi, bukan larl menjauh melainkan.
Kembali ke bukit karena lari ke depan yang merupakan padang rumput amatlah berbahaya, tidak ada tempat sembunyi. Ia berlari cepat, akan tetapi tiba-tiba, dari samping bukit muncul serombongan….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader