BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Padahal kalau anak-anak lain yang mengalami hal seperti mereka tentu sudah ketakutan setengah mati! Puluhan tamu maju mencoba setelah melihat hasil baik kepala rampok dan Si Gendut.
Akan tetapi yang berhasil hanya tujuh orang lagi saja, termasuk Pat-jiu Sin-kauw, Si Monyet Sakti berpakaian hitam itu.
Dan hanya Pat-jiu Sin-kauw seorang yang dapat mengangkat singa besi semudah yang dilakukan Bengcut kemmudian menurunkan semua paku dengan kebutan lengan bajunya dari bawah.
Menerima sebatang kemudian melontarkan paku-paku lainnya kembali ke atas dengan sapuan lengan bajunya! Ternyata lihai sekali pendeta rambut panjang ini!
Memang masih banyak tokoh yang pandai hadir di situ, yang kiranya akan dapat melakukan dua syarat itu tanpa kesukaran, akan tetapi mereka ini tidak mempunyai niat untuk mengikuti sayembara.
Para tokoh partai memang tidak mau mencampuri urusan mereka, sedang kan tokoh-tokoh kaum sesat tidak mau ikut karena tidak tertarik kepada hadiahnya!
Kini terkumpul sepuluh orang bersama Coa-bengcu yang telah lulus dan berhak mengadu kepandaian untuk menentukan siapa yang paling pandai di antara mereka dan berhak memiliki dua orang gadis cilik.
Mereka itu telah berkumpul di tengah dan hendak merundingkan dengan Coa-bengcu bagaimana pibu akan diatur.
Saat itu kembali dipergunakan oleh Maya yang menggandeng tangan Siauw Bwee, sekali ini tidak lari melainkan berjalan pelahan ke pintu.
***
“He. ke mana kalian mau lari?” Tiba-tiba seorang murid Coa-bengcu berseru dan mendengar ini, Maya mengajak Siauw Bwee lari secepatnya ke pintu.
Coa-bengcu, puteranya dan murid-muridnya, juga tamu-tamu yang lulus ujian, meloncat dan mengejar pula.
Akan tetapi betapa heran hati mereka ketika melihat bahwa kedua orang anak perempuan itu telah lenyap!
Mereka mengejar keluar dan tampaklah dua orang anak perempuan itu berjalan pergi, digandeng oleh seorang kakek tua yang hanya kelihatan tubuh belakangnya oleh semua orang.
Mereka semua mengejar dan berteriak-teriak. Akan tetapi, dua orang anak perempuan itu berlari di kanan kiri Si Kakek yang rambutnya panjang dan sudah putih semua, sama sekali tidak mempedulikan teriakan-teriakan mereka.
Yang amat luar biasa dan membuat Coa-bengcu dan para tokoh pandai mengkirik (bulu tengkuk meremang) adalah kenyataan bahwa betapapun cepat mereka mengejar sambil mengerahkan ilmu lari cepat,
Mereka tidak juga dapat menyusul kakek dan kedua orang anak perempuan itu! Mereka mulai penasaran dan marah, mencabut senjata rahasia dan menyerang.
Berhamburan senjata rahasia bermacam-macam, ada piauw, paku, jarum, uang logam, peluru besi, pisau terbang, kesemuanya menyambar dengan cepat ke arah punggung Si Kakek rambut putih.
Semua senjata rahasia itu mengenai tubuh belakang kakek itu, tepat sekali, dan anehnya, tidak sebatang pun mengenai punggung Maya dan Siauw Bwee.
Dan lebih aneh lagi, semua senjata rahasia yang dilontarkan dengan tenaga sinkang dan yang tepat mengenai tubuh belakang Si kakek runtuh tak meninggalkan bekas pada tubuh belakang itu!
Akhirnya, semua tokoh kang-ouw dan liok-lim yang melakukan pengejaran, menjadi gentar dan ngeri. Mereka adalah tokoh-tokoh kelas tinggi,…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader