BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Amerika Serikat dan Inggris ngotot tetap bela negeri zionis, walaupun negara di dunia mengutuk serangan itu di Jalur Gaza.
Di saat Israel makin menggila, dua negara itu terang-terangan membela penjajah laknatullah tersebut.
Sementara korban di kabarkaan terus berjatuhan dan diperkiraan sudah hampir 6000 warga sipil Palestina yang jadi korban.
Kini yang terbaru, Rusia dan China, seperti diberitakan Reuters pada Rabu (25/10), memveto resolusi yang dirancang AS atas perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Rancangan resolusi AS fokus pada mengatasi krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.
AS juga menyerukan penghentian kekerasan sehingga memungkinkan terbukanya akses bantuan yang sudah diblok Israel sejak beberapa waktu lalu.
Dalam pengambilan suara, Uni Emirat Arab memberikan suara “tidak” untuk resolusi AS, 10 anggota lainnya memilih “mendukung”, Brasil dan Mozambik memilih abstain.
DK PBB kemudian mulai memberikan suara untuk resolusi yang diusulkan Rusia. Dokumen Rusia, seperti yang diberitakan AFP, menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera, tahan lama dan dihormati sepenuhnya” dan “mengutuk semua kekerasan dan permusuhan terhadap warga sipil.”
Namun, resolusi itu gagal mendapatkan jumlah suara minimum. Hanya Rusia, China, UEA, dan Gabon yang mendukung usulan tersebut. Sembilan anggota abstain, sedangkan AS dan Inggris memberikan suara “tidak.”
Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dan tidak ada veto dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia atau China untuk bisa segera diberlakukan.
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah dewan tersebut dua kali gagal mencapai suara pekan lalu, hanya lima anggota yang mendukung rancangan resolusi Rusia pada 16 Oktober dan kemudian AS memveto rancangan teks Brasil pada 18 Oktober, yang mendapat 12 suara setuju.
AS mengajukan rancangan resolusinya pada Sabtu (21/10) dan mengejutkan beberapa diplomat karena blak-blakannya menyatakan Israel memiliki hak membela diri dan menuntut Iran berhenti mengekspor senjata ke kelompok militan.
Mereka kemudian melunakkan rancangan keseluruhan, menghapus referensi langsung ke Iran dan hak Israel untuk membela diri.
Namun, Rusia pada Selasa (24/10/2023) mengumumkan tidak dapat mendukung rencana tindakan AS dan mengajukan usulannya sendiri.
Sebelumnya, Israel telah berjanji memusnahkan Hamas yang menguasai Gaza, setelah kelompok militan itu menerobos pagar pembatas yang mengelilingi daerah kantong pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang.
Israel sejak itu menggempur Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan mempersiapkan serangan darat. Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 5.700 orang telah terbunuh di daerah kantong tersebut.
Tak hanya itu, PBB mengatakan sekitar 1,4 juta orang kehilangan tempat tinggal imbas perang Israel dan Hamas.***