BEBASBARU.ID, IT – Media sosial X yang punya 80 juta lebih penggunanya, ternyata yang berusia 16-18 paling suka buka konten porno di medsos yang dulunya bernama twitter ini.
Medsos twitter alias X selama ini memang lebih bebas dibandingkan kompetitornya, seperti facebook, instagram atau tiktok.
Mereka tak melarang konten-konten porno bertebaran di platform ini, apapun konten tersebut, termasuk kontek kekerasan.
Kini, X secara resmi mengakui perizinan unggahan konten dewasa pada platformnya.
Aturan ini diresmikan oleh media sosial milik miliarder Elon Musk sejak Mei melalui pengumuman kebijakan baru pada halaman Pusat Bantuan X.
“Anda dapat membagikan [konten] ketelanjangan atau perilaku seksual dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara konsensual, selama diberi label dengan benar dan tidak ditampilkan secara mencolok,” tulis X dalam keterangan resminya.
“Kami percaya pengguna mestinya bisa membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan secara konsensual.”
“Ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah,” tutur X.
Meski demikian, X memberi pengecualian dengan menyatakan akan memblokir semua postingan dewasa buat pengguna di bawah umur atau yang memilih untuk tidak melihatnya.
“Pengguna di bawah 18 tahun atau penonton yang tidak mencantumkan tanggal lahir di profilnya tidak dapat mengklik untuk melihat konten yang ditandai,” menurut keterangan itu.
X juga akan meminta pengunggah untuk menyesuaikan pengaturan media sehingga unggahan-unggahan gambar dan video dewasa itu diberi peringatan konten sebelum dapat dilihat oleh pengguna lain.
“Jika Anda rutin memposting konten dewasa di X, kami meminta Anda menyesuaikan pengaturan media Anda.”
“Jika anda terus gagal menandai postingan Anda, kami akan menyesuaikan pengaturan akun Anda,” lanjut keterangan X. X juga mengungkap apa yang dimaksud konten dewasa dalam ketentuan ini.
“Konten Dewasa adalah materi apa pun yang diproduksi dan didistribusikan secara konsensual yang menggambarkan ketelanjangan orang dewasa atau perilaku seksual yang bersifat pornografi atau dimaksudkan untuk memicu gairah seksual.”
“Hal ini juga berlaku untuk konten fotografi atau animasi yang dihasilkan AI seperti kartun, hentai, atau anime,” kata X.
Contohnya, kata perusahaan, ketelanjangan penuh atau sebagian, termasuk foto close-up alat kelamin, pantat, atau payudara; perilaku seksual eksplisit atau tersirat atau tindakan simulasi seperti hubungan seksual dan tindakan seksual lainnya.
Sejarahnya, mengutip The Guardian, Twitter memang tidak pernah melarang postingan konten dewasa di platform tersebut.
Regulasi terbaru ini diklaim sebagai bagian dari upaya meningkatkan kebijakan regulator terhadap platform di seluruh dunia untuk mencegah anak-anak mengakses konten yang tidak pantas di media sosial.
Berdasarkan penelitian komisi perlindungan anak Inggris pada Januari 2023, ditemukan fakta bahwa sebanyak 41 persen remaja berusia 16–18 tahun kebanyakan melihat pornografi di platform X.
Sementara, 37 persen lainnya mengakses adegan porno tersebut di situs dewasa khusus.***