BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Malam – malam membayangkan kekasihnya dikawinkan dengan Raja Yucen! wanita satu-satunya di dunia ini yang dicintanya sepenuh hati dan nyawanya menjadi isteri orang lain membuat Han Ki merasa tertusuk perasaannya dan ia seolah-olah kehilangan gairah hidup.
Kalau saja Hong Kwi adalah seorang gadis biasa, tentu dia tidak akan segelisah itu. Kalau sudah sama mencinta, tentu dia akan dapat mengajak Hong Kwi pergi jauh meninggalkan segala keruwetan dunia.
Akan tetapi, Hong Kwi adalah seorang puteri Kaisar! Mencintanya saja sudah merupakan hal yang langka, meminangnya akan merupakan hal yang amat sukar dan dia hanya dapat mengandalkan bantuan Menteri Kam.
Kini, Hong Kwi sudah dijodohkan dengan orang lain, bukan sembarang orang melainkan Raja Yucen sendiri! Bagaimana mungkin! ia akan dapat berdaya memiliki kekasihnya? Mengajaknya lari? Tidak mungkin!
Habis, apa yang akan ia lakukan? Han Ki tidak dapat menjawab pertanyaannya sendiri dan dia makin gelisah berduka dan putus harapan.
Keadaan Han Ki yang makin pucat dan makin berduka, wajahnya selalu murung itu mendatangkan perasaan aneh sekali di hati Maya.
Kini, melihat keadaan pemuda itu, lenyap sama sekali rasa benci di hati gadis cilik ini, berubah menjadi perasaan iba dan khawatir!
Ia seakan-akan terseret ke dalam lembah duka, terbawa oleh arus kedukaan yang ditimbulkan Han Ki. Berkali-kali secara berbisik-bisik ia bertanya kepada Khu Tek San.
Namun panglima ini pun tidak tahu apa yang menyebabkan pemuda itu kelihatan begituu bersedih den untuk bertanya, dia tidak berani.
Sebagai seorang yang berpengalaman, Khu Tek San maklum bahwa seorang pemuda aneh seperti Han Ki, kalau menyimpan rahasia, biar dipaksa sampai mati sekall pun tidak akan membuka rahasianya itu.
Dan kalau ditanya, tentu akan menimbulkan ketidaksenangan. Maka dia hanya memandang dengan khawatir, diam-diam mengambil keputusan untuk melaporkan sikap Han Ki yang penuh duka itu kepada gurunya kelak.
Malam itu rombongan terpaksa bermalam di dalam sebuah hutan yang bcsar karena hujan turun sebelum mereka dapat keluar dari hutan mencapai sebuah dusun.
Untung bagi mereka bahwa di hutan itu terdapat pegunungan karang yang banyak guhanya sehingga mereka dapat berteduh di dalam guha sambil mengobrol di dekat api unggun. Beberapa orang di antara mereka memasak air dan menghangatkan bekal makanan.
Hujan telah mereda dan akhirnya terhenti sama sekali ketika rombongan itu mulai makan. Seperti biasa, Khu Tek San dan Maya mendapat bagian dari mereka.
Akan tetapi kembali Han Ki tidak mau makan, malah keluar dari guha dan duduk menyendiri di atas batu di bawah pohon.
Dia duduk melamun di bawah sinar bulan yang mulai muncul setdah awan habis menimpa bumi menjadi air hujan dan angkasa menjadi bersih memburu.
Hawa udara malam itu amat dingin, sehingga hawa dingin masih terasa oleh mereka yang duduk dekat api unggun di dalam guha.
Namun, Han Ki duduk termenung tanpa membuat api unggun dan dia tidak kelihatan kedinginan. Hal ini adalah karena Han Ki telah memiliki sin-kang yang amat kuat di tubuhnya.
Sehingga dia dapat membuat tubuhnya terasa hangat melawan hawa dingin dari luar tubuh. Biarpun sedang melamun dan semangatnya seperti melayang-layang…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader