BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Biar aku mati. Lebih baik mati daripada hidup melihat engkau menjadi boneka hidup, lupa akan segala hal yang lalu.
Sekarang kaupilih saja mau ikut bersamaku untuk pengobatan atau aku akan mengamuk dan mengadu nyawa di gedung Bu-koksu!” “Wah, kau mengancam?”
“Benar, soalnya hanya mati atau hidup bagiku!” “Tsk-tsk-tsk, kau benar-benar seorang gadis luar biasa sekali. Mengapa kau begini nekat hanya untuk diriku seorang?”
Pandang mata Siauw Bwee menjadi lembut, kekerasaannya luntur dan dengan air mata berlinang dia memegang tangan Han Ki, berkata lirih,
“Karena aku mencintaimu, tak tahukah kau? Keadaanmu yang lupa ingatan memberanikan hatiku untuk mengaku terus terang, Suheng.
Aku cinta padamu dengan seluruh badan dan nyawaku!” Han Ki menggeleng-geleng kepala, bingung.
“Engkau seorang dara jelita yang gagah perkasa, mencinta seorang seperti aku? Bahkan menurut pendapatmu, aku seorang yang hilang ingatan, berarti orang yang otaknya miring, tidak waras lagi!”
“Apa pun yang terjadi denganmu, aku tetap mencintamu, Suheng.” “Aihhh…., apa yang dapat kulakukan sekarang? Menghadapi engkau lebih sukar daripada menghadapi ribuan orang lawan bersenjata, Nona.
Baiklah, mari kita coba apakah benar aku kehilangan ingatan dan dapat disembuhkan oleh supekmu.
Akan tetapi, ingatlah engkau, jangan main-main denganku. Kalau engkau menipuku, aku…. aku akan….” Siauw Bwee mendekatkan tubuhnya, mukanya ditengadahkan, penuh tantangan, matanya bersinar-sinar.
“Engkau akan apakan aku, Suheng….? Membunuhku?” Han Ki gelagapan. Biarpun dia tidak ingat siapa adanya gadis ini.
Namun ada sesuatu yang amat menarik dari diri gadis ini yang membuat dia diam-diam mengherankan hatinya sendiri.
Apakah dia telah menjadi benar-benar gila dan jatuh cinta kepada gadis yang nekat ini? “Tidak! Aku hanya akan…. akan…. membencimu!” akhirnya dia menjawab juga.
Siauw Bwee menggandeng lengan suhengnya dan merapatkan tubuhnya dengan sikap manja. “Itu tandanya bahwa engkau cinta kepadaku, Suheng.
Marilah, dan kalau aku menipumu, tidak usah engkau membenciku, aku sendiri akan membenciku bahkan kalau Supek gagal.
Aku akan membenciku sampai aku mati dikeroyok orang-orangnya Bu-koksu yang pasti akan kuamuk sampai titik darahku terakhir!” Han Ki bergidik.
Tekad gadis ini luar biasa sekali dan tentu ada apa-apanya di balik sikapnya itu. Andaikata benar peringatan Bu-koksu bahwa gadis ini hendak menipunya.
Andaikata dia dibawa ke dalam perangkap, dia tidak takut dan percaya bahwa dia akan mampu mempertahankan dirinya.
Hanya ia menjadi takut sendiri kalau-kalau gadis ini benar seorang penipu, karena kalau ternyata demikian, dia akan merasa amat berduka dan kecewa dan…. kehilangan.
Seorang kakek yang bertelanjang kaki menyambut mereka di dalam hutan pek. Melihat gadis itu berhasil membawa Han Ki yang kelihatannya curiga dan ragu-ragu, Coa Leng Bu girang bukan main.
“Ah, sungguh girang hatiku melihat engkau berhasil mengajaknya ke …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader