BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Melindungi Siauw Bwee yang sedang mengobati Ouw-pangcu di sebelah belakangnya. Dia berhasil merobohkan dua orang pengeroyok pula.
Akan tetapi kini Ang-siucai sendiri bersama teman-temannya datang, dan Yu Goan terkurung oleh delapan orang termasuk Ang-siucai, dan dua orang Han yang lihai!
Yu Goan bukanlah seorang pendekar muda biasa. Dia adalah putera tunggal pendekar besar Yu Siang Ki.
Keturunan langsung dari tokoh-tokoh besar Ketua Khong-sim Kai-pang, perkumpulan pengemis pendekar yang amat terkenal itu.
Ayahnya sendiri yang telah menggemblengnya dalam ilmu silat, bahkan ayahnya yang menjadi seorang ahli ilmu tongkat keluarga Yu.
Telah mengubah ilmu pedang dari ilmu tongkatnya itu. Kini, Yu Goan mainkan pedang di tangan kanan dan sarung pedang di tangan kiri yang dipergunakan sebagai tongkat, dapat menangkis dan juga menotok jalan darah lawan!
Namun, jumlah pengeroyok terlalu banyak. Roboh dua maju empat orang dan sebentar saja banyak lawan menyerobot masuk.
Sehingga Yu Goan menjadi sibuk dan bingung juga karena dia harus melindungi Siauw Bwee dan Ouw-pangcu.
Andaikata dia tidak harus melindungi dua orang itu, tentu saja sejak tadi dia sudah meloncat keluar mencari tempat yang lebih luas agar enak dia mengamuk.
Kini, di tempat sempit itu, dan separuh perhatiannya ia tujukan untuk melindungi Siauw Bwee dan Ouw-pangcu.
Tentu saja dia kurang menjaga diri sendiri sehingga beberapa kali dia terkena sambaran senjata yang bagaikan hujan datangnya.
Pundaknya, pangkal lengan kirinya dan paha kanannya sudah terluka, namun Yu Goan tak pernah berhenti bergerak mena han musuh yang seolah-olah air bah mengancam Siauw Bwee dan Ouw-pangcu.
“Kurung dia rapat-rapat!” Ang-siucai berseru dan kini dua belas orang mengepung Yu Goan. Pemuda ini bingung sekali karena dia tidak dapat lagi melindungi Siauw Bwee.
Baginya hanyalah Siauw Bwee yang penting maka kembali dia terkena tusukan ujung golok pada dada kanannya yang mengakibatkan luka lumayan dalamnya.
Hal ini dapat terjadi karena dia nekat meloncat keluar dari kepungan mendekati Siauw Bwee. Pada saat itu, dua orang liar telah dekat di belakang Siauw Bwee.
Telah mengangkat golok hendak membacok wanita muda yang duduk bersila dan memejamkan mata, kedua telapak tangan menempel di punggung Ouw-pangcu itu.
“Trang-trang! Cepp! Cepp!” Dalam kemarahan dan kegelisahannya, Yu Goan menangkis golok dari belakang dari pengeroyok.
Kemudian dua kali pedangnya amblas memasuki lambung dua orang itu yang tidak sempat mengerahkan sin-kang karena serangan itu datangnya amat cepatnya.
“Bukkk!” Tubuh Yu Goan terguling ketika pukulan tangan kiri Ang-siucai mengenai punggungnya. Belasan batang golok dan pedang menghunjam ke bawah mengarah tubuh pemuda ini.
Akan tetapi dengan sikap seperti seekor burung terbang, tubuh Yu Goan sudah mencelat ke atas dan terdengar bunyi nyaring.
Ketika pedang dan sarung pedangnya menangkis sekian banyaknya senjata! Kesempatan ini dipergunakan oleh dua orang Han pembantu Ang-siucai.
Untuk menerjang Siauw Bwee dari belakang. Mereka telah melihat Siauw Bwee dan diam-diam mereka ini tergila-gila, maka ketika mereka …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader