BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Pasukan-pasukan Mancu yang dipimpin oleh kedua orang murid Mutiara Hitam adalah pasukan istimewa yang terlatih, rata-rata perajuritnya memiliki kepandaian yang lumayan.
Dan semangat yang tinggi karena para perwiranya terdiri dari bekas Pasukan Maut pimpinan Panglima Wanita Maya. Karena ini, pihak Mancu melakukan serbuan yang ganas dan pasukan-pasukan Yucen terdesak hebat.
Biarpun di situ terdapat Kam Han Ki yang mengamuk seperti seekor naga sakti yang marah, namun pasukan Mancu tetap bertempur dengan semangat tinggi, roboh seorang maju dua orang.
Roboh dua orang maju empat orang sehingga mayat mereka bergelimpangan kena sambaran sinar pedang di tangan kanan Han Ki dan pukulan maut dari tangan kirinya.
Perang yang terjadi itu benar-benar mengerikan karena kedua pihak tidak ada yang mau kalah dan mundur. Setengah hari lamanya Han Ki mengamuk terus.
Bergerak tanpa berhenti dan biarpun dia merupakan seorang yang berilmu tinggi, sakti dan amat kuatnya, namun tetap saja dia seorang manusia biasa dari darah dan daging.
Hujan senjata pedang, tombak, golok dan senjata-senjata rahasia pengeroyoknya dan biarpun tubuhnya dapat menahan semua itu, namun pakaiannya pecah-pecah dan robek-robek.
Kulitnya babak-belur dan seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Amat menyeramkan keadaan pendekar muda ini yang seperti gila diamuk rasa sakit hati yang timbul dari kedukaan hatinya melihat kekasihnya tewas.
Segala kekecawaan hatinya, segala kedukaannya ia tumpahkan di saat itu melalui pedang dan tangan kirinya, merobohkan siapa saja yang menentangnya.
Pihak Mancu menjadi gentar juga menghadapi pengamukan Han Ki. Para perwira pilihan tidak ada yang kuat menghadapi pemuda sakti ini.
Dalam beberapa gebrakan saja, kalau tidak tewas tentu terluka berat sehingga akhirnya para perwira itu mengerahkan pasukan-pasukan istimewa yang dilatih oleh Panglima Wanita Maya sendiri.
Han Ki dipancing masuk ke tempat yang sudah dipasangi lubang-lubang jebakan, dikurung oleh dua losin perajurit yang sudah ahli mempergunakan jaring-jaring baja yang ada kaitannya.
Han Ki tidak tahu akan jebakan ini maka ketika ia memasuki tempat itu dan dikurung oleh lawan yang menggerakkan jaring-jaring baja secara teratur, ia menjadi marah.
Pedangnya diputar dan ia membabat setiap jaring yang menyambar tubuhnya, akan tetapi tiba-tiba kakinya terjebak. Barulah ia tahu bahwa dia sengaja hendak dijebak.
Pada saat kaki kirinya terjeblos ke dalam lubang yang ditutupi ranting dan tanah, tiga helai jaring baja menyambar dari tiga jurusan. “Cring-tranggg…. brettt!” Tak mungkin bagi Han Ki untuk dapat menghalau tiga helai jaring baja itu sekaligus.
Pedangnya merobek dua helai jaring, dan mematahkan banyak kaitan baja, akan tetapi sehelai jaring telah menyelimuti tubuhnya, kaitan-kaitan baja merobek pakaian dan melecetkan kulit tubuhnya.
Dengan marah ia meraih dengan tangan kiri, merenggut lepas tiga buah kaitan baja dan ketika tangan kirinya bergerak, terdengar jerit-jerit mengerikan dan tiga orang penyerangnya roboh dengan dahi pecah dihantam kaitan-kaitan baja itu!
Han Ki menggunakan pedangnya membabati jaring yang menyelimutinya. Akan tetapi baru saja ia berhasil membebaskan diri, datanglah serangan anak panah dari empat penjuru.
Anak panah yang mengandung racun dan ada juga anak panah yang mengandung api! Bukan main berbahaya….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader