BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Engkau…. dan sucimu…. apakah wakil-wakil dari Siauw-lim-pai untuk bertemu dengan Beng-kauw?” Cui Leng menjadi makin bingung.
Dia tidak tahu siapa kedua orang wanita itu, akan tetapi dia menduga bahwa mereka tentulah orang-orang Beng-kauw, maka dia menjadi makin bingung. “Aku…. aku….” Sukar sekali dia melanjutkan kata-katanya.
“Kembali Ji-wi Toanio benar. Adik Kim Cui Leng dan adik Liang Bi ini adalah wakil Siauw-lim-pai. Ji-wi siapakah? Biarlah aku mewakili kedua adikku tercinta ini untuk berunding. Mari kita ke rumah kami.”
Suma Hoat berkata dan senyumnya amat menarik. “Aihhh…., bagaimana ini? “Wanita yang lebih muda, berpakaian biru berkata dan kelihatan bingung.
“Hui-moi, mari kita pergi” kata wanita baju hijau yang lebih tua. Adiknya mengangguk dan keduanya berkelebat pergi meninggalkan tempat itu. Cui Leng membanting-bantingkan kakinya.
“Celaka, Koko. Kenapa Koko mengaku bahwa kami berdua adalah orang-orang Siauw-lim-pai? Kita tidak tahu mereka itu siapa!” Suma Hoat tertawa.
“Takut apa, Moi moi? Ada aku di sini, mengapa takut?” Cui Leng memandang sucinya yang masih rebah telentang, dan ternyata sucinya telah pingsan saking ngerinya tadi ketika akan digigit ular-ular itu.
“Wah, bagaimana ini? Kau belum juga berhasil dengan suci, dan sekarang ada dua orang wanita itu. Rahasia tentu akan terbongkar….!” “Ha-ha-ha, jangan khawatir, Sucimu takut ular, aku masih ada jalan lain.”
Setelah berkata demikian, Suma Hoat memondong tubuh Liang Bi dan kembali ke dalam rumah diikuti oleh Cui Leng yang amat gelisah hatinya dan menduga-duga siapa gerangan kedua orang wanita yang lihai itu.
Mereka itu lihai dan kalau mereka bertempur terus, belum tentu dia dan Suma Hoat akan mampu menandingi mereka. Akan tetapi mengapa mereka berdua tadi terus lari pergi setelah mendengar bahwa dia adalah murid dan wakil Siauw-lim-pai?
Siapakah mereka? Ya, siapakah mereka? Dua orang wanita itu adalah tokoh-tokoh Beng-kauw yang selama belasan tahun bersembunyi di Ta-liang-san.
Mereka adalah cucu dari pendiri Beng-kauw yang selama hampir dua puluh tahun bersembunyi di Ta-liang-san, menggembleng diri dengan ilmu silat di bawah pimpinan paman kakek mereka.
Yaitu Kauw Bian Cinjin seorang tokoh besar Beng-kauw. Kakak beradik ini bernama Kam Siang Kui dan Kam Siang Hui, dan mereka ini bukan lain adalah kedua orang kakak dari Han Ki!
Mereka adalah puteri dari Kam Bu Sin adik tiri Suling Emas, sedangkan ibu mereka adalah Liu Hwe, keturunan ketua Beng-kauw (baca cerita MUTIARA HITAM)!
Kedua orang kakak beradik ini tadinya sudah menikah dengan dua orang pendekar ternama di selatan, akan tetapi kedua suami mereka telah gugur ketika berjuang melawan musuh-musuh Beng-kauw.
Mereka belum mempunyai keturunan dan selama ini hidup sebagai janda-janda yang tekun melatih diri di puncak Ta-liang-san dan menanti kesempatan untuk membangun kembali Beng-kauw yang sudah hancur.
Mereka merasa prihatin sekali ketika anak buah Beng-kauw kini jatuh…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader