BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Himalaya. Keduanya memiliki ilmu kepandaian luar biasa dan tinggi, akan tetapi mempunyai keahlian yang khusus, yaitu membuat pedang yang ampuh.
Guru mereka, bertapa di Himalaya itu memang seorang ahli membuat senjata ampuh, di samping memiliki kesaktian yang tinggi.
Ketika mereka, kakak beradik seperguruan ini mulai tergoda nafsu berahi di tempat sunyi itu dan melakukan pelanggaran hubungan kelamin, gurunya marah-marah dan mengusir mereka.
Mahendra dan Nila Dewi melarikan diri ke tempat asal mereka, yaitu di India Utara. Akan tetapi, di tempat ini pun mereka terkenal sebagai manusia-manusia iblis.
Yang tidak segan melakukan pembunuhan dan perbuatan-perbuatan keji, menculik anak-anak, sehingga akhirnya mereka dimusuhi pemerintah dan kembali melarikan diri.
Sekali ini mereka lari ke Nepal dan di negara ini mereka berdua, berkat kepandaian mereka yang tinggi, diangkat menjadi empu-empu pembuat pusaka kerajaan.
Di tempat ini mereka dapat bertahan sampai puluhan tahun karena Raja Nepal selalu menyediakan segala kebutuhan mereka, anak-anak kecil untuk dihisap darahnya oleh Mahendra.
Anak-anak dan dara-dara jelita untuk dijadikan kekasih Nita Dewi yang mempunyai kesukaan aneh sekali, yaitu suka bermain cinta dengan wanita muda cantik!
Sampai berusia empat puluh tahun lebih, kedua orang saudara seperguruan ini masih menjadi kekasih, kadang-kadang bermain-main cinta dengan mesra.
Akan tetapi kadang-kadang bercekcok sebagai dua orang musuh besar, bahkan tidak jarang mereka bertanding mati-matian!
Akan tetapi, selalu Mahendra yang mengalah karena diam-diam Mahendra benar-benar jatuh cinta kepada adik seperguruannya ini.
Karena cintanya yang besar maka dia pun tidak mengganggu kesukaan kekasihnya yang membagi cintanya dengan anak-anak perempuan cantik.
Kehidupan di Nepal membosankan dua orang manusia iblis ini. Apalagi ketika mendengar bahwa di timur terjadi pergolakan perang antar suku, mereka lalu meninggalkan Nepal untuk menonton keramaian.
Di mana terjadi perang, di sana akan banyak ditemukan korban-korban mereka! “Memilih siapa, anak manis?”
Nila Dewi bertanya, suaranya halus lemah-lembut dan penuh kasih sayang sehingga sejenak Maya terpengaruh, membuat dia hampir merangkul wanita itu.
Akan tetapi dia teringat dan mulailah anak yang memiliki keberanian luar biasa dan yang sudah berhasil mendinginkan hatinya yang tegang itu memutar otaknya.
Kalau memilih Mahendra, berarti terus mati dan tidak ada kesempatan menyelamatkan diri. Dia harus hidup.
Masih banyak hal yang harus ia kerjakan dalam hidupnya! Kalau dia memilih Nila Dewi, berarti akan ada kesempatan baginya untuk melarikan diri.
“Aku memilih Nila Dewi!” katanya lantang. Nila Dewi girang sekali, sambil memondong Maya dia menari-nari berputaran.
Maya merasa heran dan juga kagum karena tarian Nila Dewi sungguh indah. Tubuhnya dapat bergerak-gerak lemah-gemulai.
Pinggangnya meliak-liuk seperti tubuh ular dan sepasang gelang pada kakinya saling beradu menimbulkan irama seperti musik yang mengiringi tariannya!
“Anak manis! Anak baik! Kekasihku…. aihh, engkau memilih aku, hi-hik!” Nila Dewi menunduk kembali mencium mulut ,Maya, tangan kiri memondong, sedangkan jari-jari tangan kanannya menggerayangi….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader