BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Dan engkau sendiri, kulihat kaki dan tanganmu lengkap, tidak ada yang buntung. Mengapa engkau sampai bermusuhan dengan kaum kaki buntung dan berada di sini?”
“Aku bernama Cia Cen Thok, dan aku adalah kakak ipar ketua kaum lengan buntung. Isteri The Bian Le adalah adik perempuanku.”
“Karena percaya akan kepandaianku, iparku minta tolong kepadaku untuk menyelidiki dan mempelajari ilmu silat gerak tangan kilat kaum kaki buntung.
Karena hanya dengan mengetahui rahasia ilmu silat gerak tangan kilat, maka kaum lengan buntung akan dapat menundukkan musuh keturunan mereka ini.”
“Hemm, apakah kaum lengan buntung kalah lihai oleh kaum kaki buntung?”
Cia Cen Thok menghela napas panjang. “Kalah lihai sih tidak. Engkau harus ingat bahwa nenek moyang mereka adalah saudara seperguruan.
Maka tentu saja dasar ilmu silat juga sesumber dan kepandaian para keturunan ini pun seimbang. Justeru karena keseimbangan ilmu inilah yang membuat pembunuhan tiada habisnya.
Tahun ini pihak yang satu kalah, tahun kemudian pihak yang lain kalah dan begitu seterusnya. Kaum lengan buntung yang hanya mempunyai sebuah lengan telah menciptakan ilmu gerak kaki kilat yang luar biasa.
Di lain pihak, kaum kaki buntung, untuk mengimbangi, karena kaki mereka hanya sebuah, telah menciptakan ilmu gerak tangan kilat.
Ilmu silat tangan mereka yang diperpadukan dengan tongkat, benar-benar amat hebat.” Siauw Bwee mengangguk-angguk. “Memang hebat gerakan tangan mereka, cepat dan aneh.”
“Itulah sebabnya, tiga tahun yang lalu aku memenuhi permintaan adik iparku, The Bian Le ketua kaum lengan buntung, untuk menyelundup ke sini dan mempelajari rahasia gerak tangan kilat pihak musuh.
Akan tetapi aku kepergok dan dalam perkelahian mati-matian aku roboh dan dihajar habis-habisan, disangka mati lalu ditaruh di ruangan jenazah ini.”
“Tiga tahun?” Siauw Bwee bergidik.
“Ya, tiga tahun kurang lebih.”
“Akan tetapi engkau telah berhasil kulihat tadi. Engkau telah mempelajari ilmu silat gerak tangan kilat mereka!”
Cia Cen Thok memandang kagum. “Engkau awas sekali, Nona. Akan tetapi, biarpun aku percaya bahwa engkau tentu memiliki ilmu kepandaian tinggi sekali.
Dan aku pun telah mulai dapat mempelajari rahasia gerak tangan kilat mereka, aku masih sangsi apakah kita berdua akan dapat keluar dari tempat ini dengan selamat.
Jumlah mereka banyak, dan di samping Liong Ki Bok yang lihai juga mereka mempunyai jago-jago berkepandaian tinggi.
Yaitu beberapa orang murid kepala yang kepandaiannya sudah hampir setingkat dengan kepandaian Si Ketua sendiri.”
“Berapakah jumlah mereka?”
“Kalau tidak salah, ada tiga puluh enam orang. Sedangkan pihak kaum lengan satu berjumlah tiga puluh orang.”….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader