BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Mengetahui lebih dulu siapakah Nona dan mengapa Nona menyelundup masuk seperti ini?” Siauw Bwee maklum bahwa tentu orang ini mempunyai rahasia besar.
Dan mungkin ia akan dapat menyelidiki keadaan kaum kaki buntung dengan mendengar keterangan orang ini tanpa melakukan penyelidikan sendiri.
“Namaku Khu Siauw Bwee dan aku menyelundup ke sini karena hendak menolong seorang bernama Liem Hok Sun yang ditawan oleh orang-orang kaki buntung itu karena dianggap melanggar wilayah mereka.”
Orang itu mengangguk-angguk. “Engkau benar-benar memiliki keberanian luar biasa, Nona. Nah, dengarlah ceritaku.
Seratus tahun lebih yang lalu, nenek moyang tiga empat keturunan dari kaum kaki satu dan lengan satu adalah dua orang saudara seperguruan yang berilmu tinggi.
Entah mengapa, kedua saudara seperguruan itu bercekcok sehingga terjadilah pertempuran antara mereka berdua.
Pertempuran hebat yang mengakibatkan seorang buntung kaki kanannya dan yang seorang lagi buntung lengan kirinya.
Dendam antara kedua orang ini amat hebat. Mereka lalu mengasingkan diri melatih ilmu, juga masing-masing mengambil murid-murid, kemudian mereka berjanji untuk mengadu ilmu setiap tahun.
Untuk menentukan siapa yang lebih unggul di antara mereka. Karena makin lama jumlah mereka makin banyak.
Maka permusuhan itu menjadi berlarut-larut dan setiap tahun tentu diadakan pertandingan mengadu ilmu. Demikianlah, keturunan kedua orang itu melanjutkan permusuhan aneh ini.
Dan terbentuklah kaum kaki buntung dan kaum lengan buntung yang saling bermusuhan.” “Akan tetapi, mengapa mereka itu masing-masing dapat mengumpulkan orang-orang kaki buntung.
Dan orang-orang lengan buntung sebanyak itu? Siauw Bwee bertanya heran.
“Bukan dikumpulkan, Nona. Melainkan dibuat, sengaja dibikin buntung!”
Mata Siauw Bwee terbelalak lebar. “Apa? Murid-murid mereka dibuntungi sebelah kaki atau lengannya?”
Orang itu mengangguk. “Begitulah. Syarat pertama menjadi murid kedua kaum ini haruslah dibuntungi kaki atau lengannya.”
“Apakah mereka gila? Mengapa mau saja dibuntungi kaki atau lengan agar bisa menjadi murid mereka?”
“Memang banyak orang gila di dunia ini, Nona. Ilmu kaum kaki buntung dan lengan buntung amat terkenal.
Maka banyak yang tergila-gila dan rela menjadi seorang berkaki buntung atau berlengan buntung asal diterima menjadi murid mereka.
Kaum berkaki buntung tinggal di dalam istana bawah tanah ini sedangkan kaum lengan buntung tinggal di balik gunung, di dalam guha-guha batu karang.
Kaum kaki buntung ini diketuai oleh Liong Ki Bok, keturunan ke tiga atau empat dari seorang di antara kedua saudara seperguruan yang bermusuhan itu.
Tentu saja yang menjadi buntung kakinya dalam pertandingan itu. Adapun kaum lengan buntung diketuai oleh The Bian Le.
Seorang kakek yang sama lihainya dengan Liong Ki Bok dan juga keturunan dari tokoh yang seorang lagi.
Sampai sekarang permusuhan tetap terjadi dan setiap tahun selalu diadakan pertandingan antara mereka.”
Siauw Bwee mengangguk-angguk, kemudian memandang orang itu…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader