BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Israel makin membabi buta menyerang warga sipil, gencatan senjata yang ditawarkan PBB dan negara-negara lain di cueki zionis.
Alih-alih berhenti, Israel makin brutal saja serang rakyat Palestina, dengan harapan musuhnya ketakutan.
Tapi bukannya takut, justru kini front-front anti zionis mulai bergerak ‘kepung’ Israel dan inilah yang paling ditakuti negeri zionis ini.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyebut perang Hamas dan Israel telah meluas ke lebih dari satu front. Ia menegaskan bahwa pasukan Zionis tak akan bisa menghancurkan Hamas. Karena bukan hanya Hamas musuhnya.
Selain diserang dari Lebanon dan Tepi barat Palestina, Nasrallah juga mengatakan bahwa sekutunya Irak dan Yaman telah bergabung melawan Israel dan AS.
“Terima kasih kepada “tangan Irak dan Yaman” yang telah bergabung dalam pertempuran tersebut,” kata Nasrallah dalam pidato publiknya, Jumat (03/11/2023) kemarin.
Houthi Yaman telah meluncurkan drone dan rudal melawan Israel. Milisi Irak pro-Iran juga telah melancarkan hampir 30 serangan terhadap pasukan AS di Suriah dan Irak.
Dalam pidato tersebut, ia juga mengatakan Hizbullah telah ikut dalam pertempuran itu sejak 8 Oktober, sehari setelah serangan mendadak Hamas di Israel selatan.
Dia menyebut baku tembak tiap hari dengan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon mungkin terlihat remeh, namun menurutnya hal itu sangat penting, bahkan belum pernah terjadi sebelumnya sejak 1948.
Namun, Nasrallah menegaskan tidak mendalangi serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Menurutnya serangan tersebut 100 persen keputusan Hamas.
Hal itu merespons tuduhan bahwa Hizbullah dan Iran terlibat penuh dalam perencanaan serangan tersebut.
Sebelum serangan disebut ada beberapa pertemuan gabungan rahasia telah diadakan sejak April di Beirut dan Damaskus.
Ini merupakan pernyataan publik pertama Nasrallah merespons perang Hamas vs Israel yang pecah sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Pernyataan publiknya ini menjadi sorotan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia karena hingga kini belum ada satupun komentar darinya menanggapi agresi Israel di Gaza.
Konflik di Timur Tengah ini sendiri sudah meluas hingga ke Lebanon selatan dan melibatkan milisi Hizbullah. Sejumlah media melaporkan sekitar 50 anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.
Nasrallah juga mengonfirmasi bahwa 578 anggota Hizbullah tewas dalam pertempuran dengan Israel.***