BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Maya berdiri memandang dengan kagum ke arah Khu Tek San. Hebat memang penolongnya itu, permainan kipasnya indah sekali dan gerakannya armat kuat.
Akan tetapi ia menjadi gemas dan penasaran melihat betapa Kam Han Ki masih saja duduk di atas batu di bawah pohon seperti tadi.
Malah kini pemuda itu menggigiti rumput yang dicabutnya dari dekat kakinya, duduk menggigiti batang rumput sambil termenung dengan alis berkerut.
Memang saat itu Han Ki kembali teringat akan kekasihnya yang makin sering diingatnya setelah perjalanan mendekati kota raja.
“Eh, kenapa engkau malah melamun saja?” Maya yang tidak sabar lagi mendekati Han Ki, menegur dan mengguncang pundaknya. “Lihat, Paman Khu Tek San melawan seorang yang lihai sekali sedangkan para piauwsu dikeroyok banyak perarmpok!”
Han Ki seperti baru sadar dari alam mimpi. Akan tetapi ia hanya menoleh ke kanan memandang pertandingan antara Khu Tek San dan Ganya.
Pada saat itu, seorang anggauta perampok yang agaknya ingin membantu pemimpinnya dan menyerbu Tek San dari belakang, kena di,sambar dadanya oleh ujung batang kipas sehingga perampok ini terbanting ke belakang, roboh dan merintih-rintih.
“Khu-Ciangkun tidak akan kalah!” kata Han Ki setelah memandang sebentar, lalu kembali menunduk menggigiti batang rumput.
Memang di dalam hatinya, pemuda ini merasa enggan untuk membantu para Piauwsu menghadapi perampok-pcrampok itu.
Yang akan dirampok adalah benda-benda yang akan dijadikan barang sumbangan atas menikahnya Raja Yucen dan…. Sung Hong Kwi, kekasihnya!
Karena itu, dia tidak peduli. Kalau mau dirampas para perampok barang-barang yang menyebalkan hatinya itu, biarlah!
Kembali Maya mengguncang pundaknya. “Han Ki, lihatlah! Para perampok hendak merampas gerobak!”
Han Ki menoleh dan benar saja, kini sebagian daripada anak buah perampok ada yang mendekati gerobak berisi barang-barang berharga.
Bahkan di antara mereka berkata nyaring sambil terkekeh, “Mari kita naikkan gadis itu ke atas kereta dan sekalian kita bawa pergi!”
Kini lima orang perampok tinggi besar sambil tersenyum menyeringai datang menghampiri Maya yang berdiri tegak dan siap melakukan perlawanan!
Melihat ini Han Ki menggerakkan tangan ke bawah, menggenggam pasir kasar dan mengayun tangan itu ke arah para perampok.
Akibatnya hebat! Lima orang perampok yang sudah mendekati Maya. itu roboh berpelantingan ke kanan kiri, mengaduh-aduh karena pasir-pasir kasar itu menembus kulit dan menancap di dalam daging lengan-lengan mereka!
Perih pedih panas gatal rasanya. Teriakan-teriakan kesakitan ini disusul pula oleh tujuh orang perampok yang berada di dekat gerobak sehingga dua kali mengayun tangan yang menggenggam pasir.
Dengan ke sakti annya, Han Ki telah berhasil membuat dua belas orang perampok roboh tak dapat berkelahi lagi!
Maya berdiri terbelalak. Dia menjadi heran dan bingung. Hanya melihat ada sinar kehitaman menyambar dua kali dibarengi desingan angin yang datang dari arah Han Ki dan perampok-perampok itu sudah roboh!
Begitu sakti nya, Ilmu sihirkah ini? Gerakan Han Ki sedemikian cepatnya sehingga Maya tidak dapat mengikutinya dengan pandang mata…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader