BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Memasuki kamar mereka dan mengunci pintu. Terdengar mereka berdua masih tertawa-tawa, entah apa yang mereka lakukan dan bicarakan.
Apa yang menjadi dugaan Menteri Kam ketika ia menceritakan kepada Muridnya memang tepat. Peristiwa yangg menimpa diri Khu Tek San di Yucen.
Yaitu pecahnya rahasianya sebagai mata-mata kemudian tertangkapnya oleh rekan-rekannya sendiri di perbatasan, adalah akibat perbuatan Siangkoan Lee yang memenuhi perintah gurunya, Suma Kiat.
Memang Jenderal Suma Kiat ini tidak pernah dapat melupakan sakit hatinya dan kebenciannya terhadap keturunan Suling Emas.
Ketika ia mendapat laporan dari Siangkoan Lee betapa usaha muridnya itu semua gagal oleh Mutiara Hitam, kemudian oleh Kam Han Ki, hatinya menjadi makin marah dan penasaran.
Maka diaturnyalah siasat baru untuk memukul Han Ki dan Menteri Kam Liong yaitu membujuk Kaisar agar mengambil hati Raja Yucen dengan menyerahkan seorang di antara puteri selirnya.
“Puteri Paduka Sung Hong Kwi terkenal sebagai bunga istana, hal ini bahkan terkenal sampai ke Yucen. Kalau Paduka menghadiahkan puteri itu kepada Raja Yucen, Paduka akan memetik tiga keuntungan,” demikian antara lain bujukan yang diucapkan Suma Kiat yang didukung oleh para thaikam.
“Tiga keuntungan yang bagaimana engkau maksudkan?” Kaisar bertanya.
“Pertama, puteri Paduka akan terangkat sebagai seorang Junjungan yang dihormati di Yucen dan mengingat akan keadaan Permaisuri Yucen yang lemah dan sakit-sakit, banyak harapan beliau akan dapat menjadi permaisuri.
Ke dua, dengan menarik Raja Yucen sebagai mantu paduka, mantu yang rendah karena hanya menikah dengan puteri selir, berarti Paduka mengangkat kedudukan Paduka jauh lebih tinggi daripada Raja Yucen.
Kemudian ke tiga, dengan ikatan jodoh itu, tentu saja Yucen tidak akan memusuhi Sung, bahkan setiap saat dapat diharapkan bantuan mereka.”
Tentu saja Jenderal Suma Kiat tidak menyatakan rahasia hatinya bahwa kalau perjodohan itu dilakukan, terutama sekali.
Karena ia ingin menghancurkan hati Kam Han Ki, yang ia tahu dari para penyelidiknya mempunyai hubungan cinta kasih dengan puteri itu dan karenanya ingin pula ia menghantam Menteri Kam melalui Han Ki!
Demikianlah, secara cepat sekali, ikatan jodoh diadakan dan hari itu kota raja telah berpesta merayakan perjodohan itu.
Penduduk yang tidak tahu apa-apa hanya ikut merasa germbira bahwa Kaisar hendak mantu, apalagi yang akan mempersunting Puteri Sung Hong Kwi adalah Raja Yucen sehingga hal ini dapat diartikan bahwa kota raja terhindar dari satu di antara bahaya serbuan musuh-musuhnya.
Rombongan utusan Raja Yucen tiba dan mendapat sambutan meriah, bahkan malamnya istana mengadakan perjamuan meriah, untuk menghormati mereka.
Sesuai pula dengan kebiasaan di Yucen, maka ruangan yang memang di istana diatur dengan bangku-bangku kecil tanpa tempat duduk karena biasa mereka itu makan minum sambil duduk di lantai menghadapi bangku kecil terdapat makanan.
Mereka terdiri dari dua puluh orang lebih, dipimpin oleh guru negara dan panglima besar Yucen, duduk berjajar-jajar menghadapi bangku masing-masing merupakan barisan keliling yang saling berhadapan.
Juga Kaisar sendiri bersama menteri-menteri yang berkedudukan tinggi, hadir dalam perjamuan itu…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader
K