BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Israel aslinya panik, kini mereka mulai ketakutan sendiri, melawan Hamas saja belum beres-beres di Gaza, kini mereka buka front terbuka dengan Iran.
Usai serang kedubes Iran di Suriah, Israel dikabarkan langsung perkuat pertahanan negaranya, takut serangan balasan yang dilancarkan Iran.
Pemimpin Iran pun sudah bersumpah, akan membalas serangan Israel itu, yang pastinya akan diikuti oleh proksi-proksi pro Iran, seperti Hizbullah dan lain-lain, yang selama ini teror bagi Israel.
Kini, Israel yang mulai ‘ketakutan’ langsung memperkuat sistem pertahanan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan udara, setelah serangan di Damaskus pada Senin (01/04/2024) lalu.
“Kami memperkuat kewaspadaan unit tempur, jika diperlukan,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dilansir Al Jazeera.
“Kami telah memperkuat sistem pertahanan dan kami memiliki pesawat yang siap untuk bertahan dan siap menyerang dalam berbagai skenario,” lanjut Hagari.
Militer Israel juga telah memotong waktu cuti pasukan di unit tempur dan memblokir sinyal GPS di beberapa titik perbatasan, untuk mempertahankan diri dari senjata berpemandu seperti rudal atau drone.
Ketegangan semakin meningkat di wilayah Timur Tengah setelah sebuah serangan udara menargetkan Konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan 13 orang.
Di antara korban tewas itu adalah pejabat di Korps Garda Revolusi Iran, dua di antaranya berpangkat jenderal.
Dua jenderal itu adalah Mohammed Reza Zahedi dan Haji Rahimi. Selain Zahedi dan Rahimi, lima pejabat IRGC lain yang tewas di antaranya Hossein Aman Elahi, Mehdi Jalalati, Mohsen Sedaghat, Ali Aghababaee, dan Ali Salehi Roozbahani.
Iran menuduh serangan itu didalangi oleh Israel. Duta Besar Iran di Damaskus, Hossein Akbari, mengatakan gedung konsulat itu menjadi sasaran enam rudal pesawat tempur F-35 Israel.
Israel enggan berkomentar, namun Hagari mengklaim gedung yang terkena serangan rudal itu adalah gedung militer pasukan Quds dan bukan konsulat.
“Menurut sumber intelijen, ini bulan konsulat dan bukan kedutaan. Saya ulangi ini bukan konsulat dan bukan kedutaan. Ini adalah bangunan militer pasukan Quds yang menyamar sebagai bangunan sipil di Damaskus,” ujar Hagari.
Menanggapi serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji “dengan pertolongan Tuhan akan membuat Zionis bertobat” atas kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus.
Iran satu-satunya negeri yang tak takut embargo panjang AS dan berseteru langsung dengan Israel, walaupun sampai detik ini Iran masih belum langsung menyerang anak asuh Mamarika itu.
Namun kini semua berubah, setelah Israel terang-terangan membangunkan singa tidur, yakni menyerang Kedutaan Iran dii Suriah.
Ketegangan kedua negara pun meningkat ketika Israel menyerang Kedutaan Besar Iran hingga menewaskan dua jenderal beserta lima penasihat militernya.
Kini, dengan percaya diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa pihaknya siap perang lawan Iran.
“Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksinya; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, secara defensif dan ofensif,” jelas Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/4).
Serangan tersebut menjadi ancaman serius terhadap kepentingan politik Iran di Suriah. Melihat hal itu, Iran pun bersumpah membalas serangan yang membunuh dua jenderal militernya.
Terlebih, proksi Iran di Irak, Kataib Hizbullah menyatakan siap untuk mempersenjatai 12 ribu pejuang di Yordania guna melawan Israel.
Kelompok Perlawanan Islam di Irak, yang diwakili oleh Kataib Hizbullah serta milisi Syiah lainnya.
Berkomitmen untuk memasok berbagai persenjataan mulai dari senjata ringan dan menengah hingga roket taktis, amunisi, serta bahan peledak.***