BEBASBARU.ID, POLITIK – Banyak yang menduga, bergabungnya Prabowo menjadi Menteri Kabinet Jokowi-Ma’ruf Tahun 2019 lalu karena bujukan Luhut Binsar Panjaitan.
Sebagaimana di ketahui, Prabowo sangat hormat dengan atasannya, walaupun sudah bukan lagi militer aktif, bahkan pernah di pecat Tahun 1998 silam.
Namun semuanya salah besar, Prabowo mengatakan, kebesaran hati Jokowi lah yang membuatnya luluh dan mau bergabung.
Inilah kisahnya..!
“Dua kali saya waktu itu, Pak Jokowi datang ke saya. Dia kalahkan saya, tapi dia yang datang ke saya. Di negara Barat biasanya yang kalah yang telepon atau yang datang kepada yang menang. Memang ilmu orang Solo ini luar biasa ya,” kata Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
“Memang dalam sejarah budaya di Indonesia, Solo-Jogja itu selalu melahirkan pemimpin-pemimpin,” sambungnya.
Prabowo menyebut dirinya orba dan orla alias orang Banyuwangi campuran dengan orang Langowan. Ia pun menginginkan agar semua masyarakat dapat bersatu.
“Aku darahnya Banyumas, setengah Banyumas setengah Minahasa, jadi saya termasuk orba dan orla, saya orang Banyumas dan saya orang Langowan, di situlah saya ingin selalu rekonsiliasi ingin selalu bersatu,” katanya.
Di sisi lain, Prabowo menghormati Jokowi pada saat dikalahkan dua kali dalam pemilu sebelumnya. Hal itulah, kata Prabowo, menjadi awal mula dirinya bergabung dengan pemerintahan.
“Jadi saya waktu itu mengatakan waktu Pak Jokowi datang ke saya, saya katakan bapak telah menerima mandat dari rakyat, saya akan mengakui dan saya akan menghormati mandat tersebut, ini kata-kata saya.
Saya yakin dalam hati bapak, bapak itu Merah Putih, dalam hati bapak, bapak itu Pancasila NKRI dan berjuang bekerja untuk rakyat, dan karena itulah saya hormat dan saya akan datang pada saat pelantikan Pak Jokowi dan saya hadir di pelantikan Pak Jokowi,” pungkasnya.***