BEBASBARU.ID, INVESTIGASI – Reputasi Ketua KPU Non Aktif Hasyim Asy’ari yang doyan selangkangan kini menjadi ketakutan tersendiri berbagai kalangan.
Banyak yang menduga, selepas tak lagi jabat ketua KPU, Hasyim akan balik lagi menjadi dosen di kampus Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Nah, beragam kalangan pun mulai khawatir pria yang kini di juluki Penjahat Kelamin alias PK itu akan beraksi lagi, dan korbannya para mahasiswi atau staf di kampus.
Universitas Diponegoro atau Undip mengungkapkan status mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Hasyim Asy’ari di perguruan tinggi negeri tersebut.
Hasyim telah dipecat Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu karena didakwa melakukan tindakan asusila terhadap Cindra Adti Tejakinkin.
Belakangan terungkap, ada lagi kasus pelecehan seksual di kantor KPU dan Hasyim di duga ikut terlibat.
Bahkan jauh sebelumnya, Hasnaeni atau wanita emas ngaku sudah alami pelecehan seksual dari Hasyim Asy’ari ini, namun kasus ini malah tak berlanjut.
Selama menjabat sebagai Ketua KPU statusnya sebagai dosen undip adalah non-aktif.
“Selama beliau menjalankan tugas sebagai Ketua KPU RI, status diberhentikan sementara sebagai PNS,” ujar Hubungan Masyarakat Undip, Utami Setyowati, pada Jumat (05/07/2024).
Namun, dia tak menjelaskan status Hasyim di Undip selanjutnya setelah tak lagi menjabat Ketua KPU. Sementara muncul desakan agar Undip memecat Hasyim.
Dalam riwayat hidup Hasyim yang diterbitkan KPU, daftar pekerjaannya antara lain Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Undip.
Dia menjabat sebagai dosen sejak 1998. Lalu pada 2013, di menjadi dosen untuk program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Undip dan dosen di program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Undip.
Kemudian, Hasyim juga sebagai Dosen Program Studi Doktor Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip sejak 2013.
Serta Dosen Program Doktor Ilmu Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian Republik Indonesia atau Lemdiklat Polri.
Hasyim Asy’ari, Putra Pati Mantan Banser NU
Sepak terjang Hasyim di dunia pemilu Hasyim sendiri telah menjabat sebagai Ketua KPU RI periode 2022-2027 sejak Selasa (12/4/2022).
Pemilihan dilakukan melalui rapat pleno komisioner KPU di Kantor KPU RI, Jakarta. Rapat itu digelar setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik 7 orang komisioner KPU periode 2022-2027 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Para komisioner itu adalah Hasyim Asy’ari, Mochamad Afifuddin, Betty Epsilon Idroos, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz.
Di antara ketujuh komisioner KPU itu, Hasyim menjadi satu-satunya petahana. Dia telah menjabat sebagai Komisioner KPU RI sejak 2016.
Kala itu, Hasyim masuk melalui sistem pergantian antar waktu (PAW), menggantikan Komisioner KPU RI Husni Kamil Malik yang meninggal dunia.
Jabatan Hasyim sebagai komisioner KPU RI berlanjut hingga periode selanjutnya, yakni 2017-2022. Jauh sebelum berada di lingkungan KPU pusat, Hasyim lebih dulu menjabat komisioner KPU Provinsi Jawa Tengah pada 2003-2008.
Sebelum mengemban sejumlah jabatan itu, Hasyim aktif di Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Pemilu 1999 di Kabupaten Kudus.
Selain terjun di bidang kepemiluan, pria kelahiran Pati, 3 Maret 1973 itu juga tergabung di kepengurusan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Hasyim tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Tengah selama 4 tahun pada 2014-2018.
Merujuk data di laman resmi KPU RI, Hasyim menamatkan pendidikan sarjana hukum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada 1995.
Dia kemudian melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan meraih gelar magister sains bidang ilmu politik pada 1998. Hasyim pun tercatat sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang sejak 1998.
Dia juga mengajar di Program Doktor Ilmu Kepolisian, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian RI (Lemdiklat Polri) Jakarta sejak 2016.
Pada 2012, Hasyim meraih gelar doktor di bidang sosiologi politik University of Malaya, Malaysia. Pada tahun yang sama dia juga menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).***