BEBASBARU.ID, KRIMINAL – Geger seorang siswa SMP di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) terkapar pingsan usai di hajar teman sekolahnya.
Video kekerasan berdurasi pendek ini langsung memantik emosi warganet, sebab perkelahian yang cukup brutal ini justru jadi tontonan rekan-rekan sekelasnya, tanpa ada yang melerainya.
Parahnya, video pendek kekerasan ini malah menyebar dan tragisnya 3 minggu baru ketahuan.
Dari video yang beredar, tampak seorang siswa memukul dan menendang secara membabi buta hingga korban terkapar di lantai kelas.
Dikutip BEBASBARU.ID dari IDNTimes, Kamis (29/08/2024), terkait peristiwa itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan merespons dengan mendatangi lokasi kejadian di SMP Negeri 3 Gowa di Kecamatan Somba Opu.
“Saya bersama dengan Kapolres dan Kadis Pendidikan sengaja mendatangi SMP ini tiada lain untuk bisa melihat dan mendengar langsung terkait berita yang beredar sejak beberapa hari lalu hingga hari ini,” kata Adnan, Kamis (29/8/2024).
Bupati Gowa menerangkan, seluruh pihak, yakni korban berinisial A, pelaku berinisial Y, dan saksi R yang dianggap sebagai provokator, telah dimintai keterangan untuk mengetahui duduk perkara perundungan berujung penyiksaan itu.
“Kami didampingi juga ibu korban sekaligus berdiskusi dan mendengar langsung dari versi pelaku maupun korban,” ungkap Bupati Gowa.Adnan menyampaikan, setelah mendengar dari seluruh pihak, diketahui kronologi terjadinya pemukulan itu.
Kata Adnan, perundungan bermula dari candaan antara korban dan pelaku yang menyulut kalimat “mau berkelahi?”.
“Sehingga si korban (A) ini menyampaikan ke saksi (R) bahwa saya mau berkelahi sama (Y) yang merupakan pelaku, sehingga korban dan pelaku janjianlah dalam satu kelas itu,” ucap Adnan.
Adnan katakan, korban pemukulan di SMP Negeri 3 Gowa akan dibawa ke Rumah Sakit Syekh Yusuf untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh korban yang mengalami pukulan dan tendangan bertubi-tubi.
“Hari ini korban akan kami bawa untuk dilakukan CT scan agar memastikan bahwa tidak ada masalah di tubuhnya dan terkonfirmasi dia sehat secara keseluruhan dan dilanjutkan ke proses selanjutnya.
Kemudian orang tua semua pihak bisa duduk bersama membicarakan untuk keberlanjutan dan keberlangsungan dari masing-masing anak tersebut,” sebut Adnan.
Dari kasus ini, Adnan meminta seluruh pihak khususnya para guru dan pihak sekolah agar melakukan pengawasan sebaik mungkin agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Pengawasan ditingkatkan khususnya di jam istirahat sehingga tidak ada kejadian seperti ini. Kami juga berharap dari keluarga terdekat agar yang bersangkutan dibina di rumah tidak hanya di sekolah.”
“Sehingga di satu sisi pemerintah meningkatkan pengawasan di sekolah dan di lain sisi pendampingan di rumah oleh keluarga juga ditingkatkan agar bisa mencetak SDM yang baik di masa yang akan datang,” kata Adnan.
AKBP Reonald TS Simanjuntak yang turut hadir di SMP Negeri 3 Gowa, mengatakan, laporan polisi yang dilakukan oleh keluarga korban akan terus dilanjutkan sesuai hukum yang berlaku.
“Jadi laporan korban akan kita tindaklanjuti, tapi karena ini adalah anak sebagai korban dan anak sebagai pelaku maka tindakan dari kepolisian akan berbeda.”
“Karena dilakukan pendampingan oleh PPA Polres Gowa dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Gowa dan Bawas.Reonald menambahkan, polisi telah memeriksa korban, kepala sekolah, guru BK dan perekam video kejadian.
“Kita ambil keterangan untuk mengetahui kronologi sebenarnya. Intinya kami dalami dan tindaklanjuti,” katanya.***