BEBASBARU.ID, POLITIK – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto selama ini di duga tahu kemana Harun Masiku kabur sejak dinyatakan borun hampir 5 tahun yang lalu.
Namun, selama itu pula, Hasto Kristiyanto seakan ‘kebal’ hukum, karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum pernah panggil yang bersangkutan.
Kini, setelah PDIP dan Presiden Jokowi ‘berseberangan’ dan salah satunya yang vocal mengkritik Jokowi adalah Hasto Kristiyanto ini, kekebalannnya pun luntur
Hari ini, Hasto Kristianto pun datang memenuhi panggilan KPK, sebagai saksi kasus Harun Masiku.
“Kualat saya kalau gak datang. Apalagi KPK didirikan sama Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Kamis (06/06/2024) lalu.
Hasto dijadwalkan periksa saksi pada hari ini, Senin (10/06/2024) terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku.
“Yang bersangkutan (Hasto) dipanggil sebagai saksi untuk hadir di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 Juni 2024 pukul 10.00 WIB,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan resminya.
Hasto merupakan saksi keempat yang akan diperiksa setelah kasus ini kembali “hidup”.
Sebelumnya, KPK telah memeriksa Simeon Petrus, seorang pengacara, dan dua mahasiswa bernama Hugo Ganda dan Melita De Grave.
“Betul, ada diperiksa satu pengacara, kemudian dua mahasiswa, itu ketiganya memang ada hubungan kekerabatan,” kata Ali.
Ketiga orang ini disebut merupakan kerabat Harun Masiku. Mereka diperiksa terkait dugaan terlibat menyembunyikan keberadaan Harun. Namun, Ali belum menjelaskan lebih lanjut soal temuan penyidik KPK dalam pemeriksaan tersebut.
“Informasi yang didalami lebih jauh hampir semuanya sama, terkait informasi yang KPK terima mengenai keberadaan Harun Masiku yang diduga ada pihak yang mengamankan,” ujar Ali saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus penyuapan terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2017-2022, Wahyu Setiawan.
Adapun tujuan penyuapan itu diduga agar Harun Masiku menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDIP untuk menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal pada Maret 2019.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak tak menjawab alasan KPK belakangan gencar memeriksa saksi untuk mencari keberadaan Harun Masiku. Dia juga tak menjawab soal berapa banyak saksi yang telah diperiksa dalam perkara ini.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur juga enggan menanggapi pertanyaan wartawan. Menurut Asep, semua pertanyaan harus satu pintu diajukan kepada Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Saat dikonfirmasi, Ali hanya menjawab singkat. Dia menuturkan, alasan saksi baru diperiksa belakangan ini adalah karena ada perkembangan informasi yang diperoleh KPK.
“Mengembangkan informasi terbaru yang diterima KPK,” tutur Ali lewat aplikasi perpesanan.***