BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Saat Iran mulai bombardir Israel, Yordania dan Irak menutu jalur udaranya, bahkan pesawat tempur Yordania sempat tembaki drone Iran yang melintas wilayahnya.
Akibatnya, Iran pun marah besar dan janji akan serang Yordania, bila masih menembaki drone nya yang bertujuan serang Israel.
Kini, setelah Iran berhenti sementara menyerang Yordani, Lebanon, dan Irak kembali membuka wilayah udara mereka.
Saluran televisi pemerintah Yordania menyampaikan otoritas penerbangan mereka telah melanjutkan operasi lalu lintas di negaranya.
Mengutip dari Reuters, wilayah udara Yordania kembali dibuka tiga jam lebih cepat dari jadwal.
Lalu, otoritas penerbangan Irak menyebut resiko keamanan kini telah berhasil diatasi. Sementara Lebanon menyampaikan bandara mereka akan kembali melanjutkan aktivitasnya usai penutupan semalam.
Langkah serupa juga diambil oleh Israel yang turut membuka wilayah udaranya usai gempuran udara oleh Iran.
Mengutip dari AP, Kementerian Transportasi Israel mengatakan bandara utama internasional mereka telah kembali beroperasi.
Bandara Israel sempat ditutup guna mengantisipasi serangan udara dari Iran. Selain menutup bandara, militer Israel juga membatalkan sekolah dan membatasi masyarakat untuk berkumpul lebih dari seribu orang.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mulai melepaskan serangan pesawat nirawak (drone) hingga roket ke Israel akhir pekan ini.
Sistem pertahanan anti-misil Israel mengintersepsi sebagian besar serangan udara Iran itu dan hingga saat ini militer Israel mengklaim serangan hanya merusak salah satu pos militer mereka.
Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan serangan ini merupakan pembalasan atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Syria pada awal April lalu. Iran sebelumnya bersumpah akan membalas serangan Israel itu.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak usai serangan Israel tersebut.
Amir-Abdollahian menegaskan akan ada konsekuensi dari tindakan ini pada rezim Zionis dan perlunya tanggapan serius dari komunitas internasional terhadap tindakan tersebut.
Serangan Israel itu mengakibatkan 11 orang meninggal. Sembilan warga Iran, dua warga Suriah, dan satu warga Lebanon. Dua di antaranya merupakan komandan pasukan elite di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan Israel ini juga terjadi saat pasukan masih melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Imbas insiden itu, lebih dari 32.500 orang meninggal.***