BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Kongres AS yang di dominasi pro Israel, kini ribut sendiri, setelah paket bantuan jumbo yang di usulkan Presiden Joe Biden buat Israel malah menimbulkan perdebatan sengit antar sesama anggota Kongres.
Ekonomi Amerika sendiri sedang tak baik-baik saja, hutang pemerintah terus membengkak. Karena paket bantuan buat Ukraina dan kini di tambah Israel yang terus merengek minta tambahan dana.
Sebelumnya, Kongres Amerika Serikat terbelah setelah ribut tentang rencana bantuan, yang akan digelontorkan ke negara sekutu Ukraina atau Israel.
Partai Demokrat dan Republik di Kongres ingin segera mengadopsi bantuan militer untuk Israel yang tengah perang dengan Hamas.
Para pemimpin Republik di DPR berencana menggelar pemungutan suara mengenai rencana undang-undang hanya untuk Israel, bukan Ukraina.
“Kita tak bisa membiarkan kebrutalan dan kejahatan tak tersebutkan terhadap Israel saat ini terus berlanjut,” kata Mike Johnson anggota DPR dari Lousiana, dikutip AFP.
Johnson ingin langkah-langkah AS untuk mendukung sekutunya yang lain dibahas nanti. Ia juga meminta pengalihan dana untuk dialokasikan ke rencana iklim dan infrastruktur Biden.
Di kalangan sejumlah anggota DPR, segalanya menjadi rumit saat menyangkut Ukraina. AS telah memberikan dana puluhan miliar dolar usai invasi Rusia pada Februari 2022.
Anggota Majelis Rendah dari Partai Republik juga akan mempertimbangkan rancangan undang-undang yang bakal memberatkan pemerintah Ukraina.
Selain itu, sejumlah kelompok konservatif garis keras di DPR menuntut penghentian segera pendanaan ke Ukraina.
Namun, kondisi tersebut sangat berbeda dengan Senat yang dikuasai partai Demokrat. Sebagian besar anggota Republik menyuarakan dukungan terkait peningkatan bantuan ke Ukraina.
“Gagasan bahwa mendukung perang melawan agresi Rusia akan mengurangi prioritas keamanan lainnya adalah salah,” kata anggota Senat dari Republik Mitch McConnel.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengusulkan bantuan sebesar US$106 miliar untuk Israel, Ukraina, hingga perbatasan AS-Meksiko.
Dari jumlah tersebut, US$60 miliar atau sekitar Rp950 triliun untuk Ukraina dan sekitar US$14 miliar atau sekitar Rp222 triliun untuk Israel.
Biden juga menegaskan akan memveto dukungan yang tak menghormati kemanusiaan termasuk untuk Ukraina.
“Saya minta paket keamanan dari Kongres yang memungkinkan kita menghormati bantuan kemanusiaan dan pertahanan,” kata Biden.***