BEBASBARU.ID, POLITIK – Aneh bin ajaib, PKB yang notabene parpol Cak Imin, pasanganan Anies Baswedan justru masih kuat dan bertahta nomor 1 di hasil survie.
Walaupun warganya pilih PKB, tapi Capres nya malah pilih pasangan Prabowo-Gibran, padahal sebagai Ketua Umum PKB, harusnya pemilih PKB loyal dengan Cak Imin, fakta malah sebaliknya.
Namun PKB masih di tempel ketat PDIP, Gerindra dan Partai Golkar, dan margin nya hanya 3% saja, sehingga ada kemungkinan survie ini berubah jelang Pemilu 14 Pebruari 2024 nanti.
Partai Golkar merangkak naik kata Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), kemajuan yang dialami Partai Beringin itu salah satunya karena efek tingkat keterpelihan bakal Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Hal itu sebagaimana rilis hasil survei yang diumumkan ARCI di Surabaya, Minggu (24/12/2023), survei tersebut dilaksanakan pada 10-20 Desember 2023 dengan metode metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.000 responden di 38 kabupaten/kota Jatim.
Survei ARCI bermargin of error sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi pertama dengan angka 16,8 persen.
Di bawahnya ada PDIP dengan angka 16,2 persen dan posisi ketiga ditempati Gerindra dengan angka 15,5 persen. Sementara posisi keempat ialah Golkar dengan angka 14,9 persen.
“Jarak antar 4 partai ini berada di dalam batas margin of error, yakni 3 persen,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tren Golkar cenderung naik. Selisihnya dengan PKB pun tipis, tidak sampai 2 persen. Hal itu memungkinkan Golkar masih bisa naik ke peringkat pertama meski diperlukan kerja ekstra keras.
Baihaki berpendapat, faktor utama yang mendongkrak elektabilitas Golkar ialah efek elektoral Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Tren kenaikan paslon 02 berimbas pada Golkar yang notabene adalah partai pertama yang mendeklarasikan diri mengusung Gibran sebagai cawapres dari Prabowo,” ujarnya.
Baihaki mengambil contoh kenaikan drastis Golkar di Mataraman yang merupakan basis Jokowi. Semula, di sana Ganjar mendominasi.
Namun, setelah Gibran resmi maju sebagai cawapres, tingkat keterpelihan Ganjar melorot beralih ke Gibran. Golkar pun ikut terkerek.
“Ketika orang mencari tahu Gibran dalam proses cawapresnya, orang akan mengetahui bahwa Golkar adalah partai pertama yang berani mengusung Wali Kota Solo itu,” tandas Baihaki.
Faktor lainnya, lanjut Baihaki, tren Golkar perlahan naik juga karena kerja keras kader selama hampir 3 setengah tahun dikomandoi Sarmuji.
“Seakan warga Jatim ini diingatkan memorinya oleh Golkar yang sempat pudar, kini mulai diingat publik. Apalagi, program-program Golkar yang pro rakyat cilik tentu berimbas,” kata Baihaki.
Berikut elektabilitas partai politik di Jatim menurut survei ARCI:
1. PKB 16,8%
2. PDIP 16,2%
3. Gerindra 15,5%
4. Golkar 14,9%
5. Demokrat 8,4%
6. NasDem 6,1%
7. PKS 5,4%
8. PPP 4,9%
9. PAN 4,7%
10. PSI 2,3%
11. PBB 1,5%
12. Perindo 1,3%
13. Hanura 0,5%
14. Gelora 0,2%
15. PKN 0%
16. Partai Buruh 0%
17. Garuda 0%
18. Partai Ummat 0%
Belum menjawab/tidak tahu 1,3%.