BEBASBARU.ID, POST – Dewan Pers sempat kena rujak warganet, usai mengkritik syal yang identik dengan Palestina, saat anchor TVOne bawakan berita pertempuran Jalur Gaza.
Akibatnya, warganet pun bereaksi keras dan merujak Dewan Pers dengan berbagai hujatan, karena di anggap tak punya nurani dengan penderitaan rakyat Palestina.
Reaksi keras ini membuat Dewan Pers jadi sasaran rujakan warganet yang kesal bukan main dengan pernyataan dewan pers tersebut.
Lembaga yang membawahi pers Indonesia ini tentu sja kelabakan dan kini buru-buru meralat pernyataannya tersebut.
Nah, gara-gara itulah, Dewan Pers pun langsung putar haluan, alias meralat soal itu. Wakil Ketua Dewan Pers, Agung Dharmajaya tindakan yang dilakukan oleh Presenter tvOne tersebut tidak melanggar kode etik jurnalistik.
“Saya ingin menyampaikan, bahwa yang saya maksud bukan melanggar kode etik. Dikatakan melanggar kode etik jika karya jurnalistiknya tidak memenuhi unsur kode etik jurnalistik,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan Senin (30/10/2023).
Agung mengatakan, dalam peristiwa di tvOne pembawa berita tersebut hanya sekadar memakai syal saja. Tidak berkaitan dengan sebuah karya jurnalistik sehingga tidak termasuk ke dalam pelanggaran kode etik jurnalistik.
“Sementara dalam kasus tvOne tidak ada kaitan dengan karya jurnalistik tetapi hanya pemakaian syal presenter. (Bendera Palestina bukan simbol keagamaan),” kata Agung
Dia juga menyampaikan pendapatnya mengenai kebebasan berpendapat, menurutnya ekspresi keberpihakan terhadap kemanusiaan boleh dilakukan siapapun termasuk seorang jurnalis.
Namun dia menekankan, prinsip-prinsip jurnalistik tetap harus tercermin dari berita atau karya jurnalistik. Saya menilai, pelanggaran etik bisa diukur dari karya jurnalistik bukan dari simbol.
Apakah karya jurnalistik yang di sajikan sesuai dengan kode etik jurnalistik atau tidak?” “Jadi keberpihakan seorang jurnalis dalam kemanusiaan tidak ada masalah tetapi konten berita harus berimbang, terverifikasi dll.
Kecuali tvOne misalkan presenternya mengajak dalam narasi menyertakan personal naratif (opinion),” ujarnya.
Inilah komentar keras warganet:
@ballambinlove
Selama Palestina belum merdeka maka dukungan Indonesia akan tetap ada, negara saja bisa mendukung tentu harusnya DP dan lembaga penyiaran dan koorporasi² tentu akan jadi hal baik kalau ikut mendukung
@RoseIndah14
Dewan pers bego …secara resmi pemerintah Indonesia itu mendukung palestina..bahkan sudah di sampaikan di forum internasional..dewan pers mungkin mewakili perasaan zionis Israel..sampai ga bisa merasa kan penderitaan rakyat Palestina..
@aha28
Ini wakil dewan pers lagi kerasukan setan & iblis zionis…mungkin!!!
@PrakarsaWin
@dewanpers gak hafal Teks Alenia pertama Pembukaan UUD 45 dan Sila Kedua Pancasila?
apakah lupa bahwa Palestina adalah negara yang awal mengakui kedaulatan RI??
kalau benar dewan pers melakukan pelarangan itu maka SUNGGUH AMAT MEMALUKAN DAN MENJIJIKKAN!. ***