BEBASBARU.ID, DAERAH – Ada temuan mengejutkan sehubungan dengan tragedi bus maut yang angkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Jabar, yang rengut 11 nyawa.
Sadira snag sopir dikatakan tahu ada masalah dengan rem bus tersebut, namun yang bersangkutan justru tetap nekat membawanya, hingga terjadilah musibah memilukan ini.
Bahkan dikatakan saat di rumah sakit karena hanya menderita luka-luka ringan, Sadira terlihat santai-santai saja saat di wawancara wartawan.
Kini semua menanti, apa sanksi bagi sopir bus maut tersebut, sekaligus pemilik busnya (PO).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan dari sisi teknis.
“Kalau memang dia (PO) tidak menjalankan sesuai dengan ketentuannya, kenakalan dari pengusaha ya kita harus sanksi lah,” kata Hendro diberitakan Antara, Sabtu (12/5).
Pihak Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan bus kecelakaan itu berlogo Trans Putra Fajar, pelat nomor AD 7524 OG, terdaftar atas nama pemilik PT Jaya Guna Hage.
Sementara itu kepolisian mengatakan bus diduga kecelakaan karena rem blong. Sopir bus itu, Sadira, dalam pengakuannya mengatakan ‘angin (rem) benar-benar habis’.
Selain sanksi cabut izin trayek, Kemenhub juga menyatakan bisa memberi sanksi terhadap pihak yang melakukan pengujian kendaraan bermotor (PKB) atau kir bila ditemukan kelalaian.
“Kalau memang hasilnya dari pendalaman saya ternyata (pengujian) KIR-nya tidak berjalan dengan baik sesuai dengan aturan ya sertifikasinya saya cabut dan sanksi pasti ada bagi pelaksana yang di tingkat dua gitu,” ujar Hendro.
Berdasarkan data di aplikasi Mitra Darat, bus AD 7524 OG terakhir lulus uji pada 6 Juni 2023. Statusnya saat ini ‘kedaluwarsa’ lantaran uji kir seharusnya dilakukan pada 6 Desember 2023.
Lokasi pengujian terakhir tercatat di Dishub Kabupaten Wonogiri dengan nomor uji PBR51043, jenis kendaraan bus besar merek Hino tipe AK1JRKA.
Kecelakaan bus pembawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.
Pada Sabtu (11/5) sekitar 18.45 WIB. Bus terguling hingga menewaskan 11 orang, termasuk pengendara sepeda motor.***