BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Menang menghadapi orang kuat itu, maka ia meloncat maju dan membentak “Manusia sombong, akulah lawanmu!” Sambil meloncat, Khu Tek San sudah mengeluarkan senjatanya yang ampuh, yaitu sebuah kipas!
Sebagai murid Menteri Kam Liong, tentu saja ia mewarisi ilmu silat yang ampuh ini. Di antara keturunan Suling Emas, yang menuruni kedua ilmu silat sakti pendekar itu hanyalah Menteri Kam Liong.
Yaitu ilmu silat suling emas Pat-sian Kiam-sut (ilmu Pedang Delapan Dewa) dan Ilmu Silat Lo-hai San-hoat (11mu Kipas Pengacau Lautan).
Karena kedua ilmu ini adalah ilmu yang hebat-hebat dan sukar dipelajari, maka Khu Tek San hanya memperdalam ilmu kipasnya saja sehingga dia menjadi seorang ahli ilmu silat kipas Lohai San-hoat.
Ilmu silat Lo-hai San-hoat ini bukanlah ilmu sembarangan. Biarpun hanya dimainkan dengan sebuah kipas, namun kipas itu lebih berbahaya daripada senjata tajam yang bagaimanapun juga.
Gagang dan batang-batang kipas itu merupakan alat-alat penotok jalan darah yang banyak jumlahnya, sedangkan kain kipasnya sendiri dapat dikebutkan dan mendatangkan angin yang mengacaukan lawan.
Terbuka maupun tertutup kipas itu dapat menjadi alat penyerang maupun penangkis yang ampuh, apalagi kalau dimmainkan oleh seorang ahli seperti Khu Tek San yang memiliki limu kepandaian hebat!
Begitu mellhat senjata aneh ini menyarmbar, Ganya berseru kaget dan sebagai seorang berilmu tinggi, dia pun sudah mengerti akan kehebatan lawan.
Maka tidak seperti tadi, kini dia sama sekaii tidak berani menangkis hanya mengelak kemudian kedua tangannya bergerak, yang kiri menangkis lengan lawan yang memegang kipas karena dia tidak berani menangkis kipasnya, yang kanan mencengkeram ke arah muka lawan.
Gerakannya cepat dan mantap tanda bahwa kepandaiannya memang tinggi dan tenaganya besar. Melihat cara lawan mengelak dan balas menyerang. Khu Tek San berlaku hati-hati.
Dia maklum bahwa lawannya memang benar-benar hebat, maka ia membalikkan kipasnya dengan permutaran pergelangan tangan, menggunakan ujung cabang kipas menotok telapak tangan kiri Si Brewok, sedangkan lengan kirinya sengaja ia gerakkan menangkis cengkeraman tangan kanan Ganya.
“Dukkk!” Ganya dapat menyelamatkan tangan kirinya yang tertotok, akan tetapi dia sengaja mengadu lengan kanannya dengan lengan kir lawan.
Dua buah lengan yang sama kuat dan mengandung getaran tenaga sin-kang bertemu, membuat keduanya terhuyung ke belakang!
Ganya memandang terbelalak dan kaget, sebaliknya Khu Tek San mermandang kagum. Jarang ada orang yang dapat mengimbangi tenaga sin-kangnya, akan tetapi lawan ini agaknya tidak kalah kuat olehnya.
Maka ia menerjang lagi dan terjadilah pertandingan yang amat dahsyat dan seru antara kedua orang gagah itu.
Melihat betapa pemimpin mereka sudah bertanding anak buah perampok itu berteriak dan maju menyerbu, disambut oleh Chi Kan yang sudah mengambil senjata baru dan enam orang temannya.
Perang kecil terjadi dengan ramainya, senjata tajam berdencingan bertemu lawan, teriakan-teriakan dan maki-makian saling susul menyeling suara berdebuknya kaki mereka yang sedang bertanding mengadu nyawa.…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader