BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Apakah kalian bisa membuat sepasang pedang dari buah benda bola logam ini?”
“Bisa? Tentu saja bisa! Akan tetapi kami minta agar kalian tidak mencampuri dan mengganggu kami membuat pedang!” kata Nila Dewi.
“Benar.” Mahendra mengangguk-angguk. “Kami minta tempat terpisah dan tidak mau diganggu. Betapapun tinggi ilmu kepandaianmu, Mutiara Hitam.
Akan tetapi dalam pembuatan po-kiam, apalagi menggunakan bahan keramat seperti ini, engkau tentu tidak tahu apa-apa. Karena itu, jangan mencampuri pekerjaan kami.”
Mutiara Hitam mengangguk-angguk. “Baik, aku percaya kepada kalian. Akan tetapi contoh pedangnya harus seperti ini!”
Mutiara Hitam menggunakan jari telunjuknya menggambar sebatang pedang di atas tanah dan menerangkan modelnya, ukurannya dan lain-lain, diperlihatkan oleh dua orang India itu yang mengangguk-angguk.
Sebagai ahli-ahli yang berpengalaman, sekali pandang saja tahulah mereka pedang macam apa yang harus mereka bikin.
“Kalian boleh menggunakan dua buah guha di kiri sana itu, di sana bersih dan sunyi. Kami takkan mengganggu, akan tetapi kalian harus memberi waktu, berapa lama kalian sanggup menyelesaikan pedang itu?”
Mahendra dan Nila Dewi berpikir-pikir, mengerutkan alis dan menghitung-hitung. “Untuk mempersiapkan tempat pembakaran dan penempaan sih cukup beberapa hari saja.” kata Mahendra.
“Hemm, yang harus dipikirkan adalah cara membakar logam ini agar melunak dan dapat ditempa dan dibentuk!” Nila Dewi berkata sambil menimang-nimang logam bundar di tangannya.
“Hal ini perlu kita selidiki lebih dulu kata pula Mahendra, kemudian ia menoleh kepada Mutiara Hitam.
“Kami minta waktu tiga bulan atau seratus hari! Kalau dalam waktu seratus hari pedang ini belum jadi, berarti kami tidak sanggup lagi.”
Mutiara Hitam menghela napas dan mengangguk. Dua orang pembuat pedang itu adalah orang-orang aneh dan ia percaya bahwa sekali mereka berjanji tentu akan dipenuhinya.
Dia tidak tahu cara bagaimana mereka akan membuat pedang dari dua batu logam aneh itu, akan tetapi diam-diam, ia pun mengharapkan agar mereka akan dapat berhasil membuat sepasang pedang yang ia idam-idamkan.
Dua buah benda putih itu amatlah anehnya, kalau dilekatkan dapat bergerak sendiri. Ada tenaga mujijat dalam kedua benda itu.
Pada satu ujungnya mereka itu dapat saling menarik dan ujung yang lain mengeluarkan daya tolak atau saling mendorong!
Sepasang guha yang dipergunakan oleh Mahendra dan Nila Dewi untuk membuat pedang itu agak jauh dari guha yang ditinggali Mutiara Hitam dan suami serta dua orang muridnya.
Sehingga mereka tidak dapat melihat apa yang dikerjakan dua orang India yang membuat pedang itu. Mereka hanya mendengar kadang-kadang suara klang-kling-klang seperti dua buah benda keras beradu.
Kadang-kadang melihat cahaya api dari dalam guha-guha itu. Kadang-kadang sampai berhari-hari sunyi saja seolah-olah dua orang itu telah pergi meninggalkan guha tanpa pamit.
“Subo, bagaimana kalau mereka pergi minggat?” Can Ji Kun bertanya kepada Mutiara Hitam. “Benar, aku pun tidak percaya dua manusia iblis itu akan mampu membuat….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader