BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Tokoh-tokoh Partai Demokrat AS seperti Barack Obama dan yang lainnya kini mulai cemas, hasil survei menunjukan incumbent Joe Biden kalah jauh dari Capres Partai Republik Donald Trump.
Usai kasus penembakan di Pennsylvania pada Sabtu (13/07/2024) lalu, bukannya melorot elektabilitas Trump, tapi sang mantan Presiden AS ini justru makin melesat meninggalkan Joe Biden.
Saat ini, survei Reuters/Ipsos yang dilakukan pada 16 Juli menunjukkan Trump mengungguli pesaingnya, Presiden petahana Joe Biden, dengan perolehan 43 persen. Sementara itu, Biden mendapatkan 41 persen.
Reuters/Ipsos melakukan survei terhadap 992 warga AS pada 16 Juli, tiga hari usai insiden percobaan pembunuhan Trump.
Survei ini memiliki Margin of Error (MoE) ±3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei AP-NORC Center for Public Affairs Research yang dilakukan pada 11-15 Juli juga menunjukkan Trump berada di atas Biden dengan 42 persen.
Publik percaya bahwa ia mampu memenangkan pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November mendatang. Biden hanya mendapat 18 persen kepercayaan publik mengenai potensi kemenangannya.
Survei terhadap 1.253 warga AS ini juga memperlihatkan bahwa 38 persen publik meyakini Trump lebih mampu mengatasi krisis ketimbang Biden. Biden cuma memperoleh 28 persen untuk hal ini.
Sebelum insiden, elektabilitas Trump sebetulnya sudah berada di atas Biden, dengan rata-rata survei menunjukkan ia menang tipis dua persen. Namun, saat itu suara Partai Republik masih terbelah.
Setelah konvensi nasional pada 15 Juli, Partai Republik akhirnya satu suara dan mengusung Trump sebagai capres mereka.
Pilpres Amerika Serikat bakal digelar pada 5 November mendatang. Trump akan didampingi JD Vance sebagai calon wakil presiden.
Sementara itu, Partai Demokrat belum kunjung mengumumkan capres mereka. Demokrat baru akan menggelar konvensi nasional pada 19 Agustus mendatang.
Mereka akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres resmi pada kesempatan itu.***