BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – PM Benyamin Netanyahu makin gila, kecaman dunia dan PBB bak angin lalu saja. Bersama pasukannya, dia terus perintahkan genosida warga Palestina tanpa pandang bulu.
Parahnya lagi, semua senjata yang digunakan untuk bunuhi warga Palestina asli buatan Amerika!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan sampai bilang, perbuatan Netanyahu lebih gila dari apa yang di perbuat mantan diktator di masa lalu.
Seperti pemimpin nazi Hitler, mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic dan mantan presiden Serbia Bosnia Radovan Karadzic
Erdogan juga mengutuk habis-habisan Israel atas serangannya di kamp pengungsi Rafah, yang menewaskan 45 warga sipil.
Saking marahnya, ia menyebut Israel sebagai “negara teroris”.
Tak cuma itu, Erdogan juga menyumpahi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bernasib sama dengan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler, dan para penjahat perang lainnya.
“Netanyahu dan jaringannya mencoba memperluas cengkeraman kekuasaan dengan membantai orang-orang karena tak mampu mengalahkan Palestina,” kata Erdogan dalam seminar di Pusat Konferensi Adnan Menderes, Istanbul, Senin (27/05/2024).
“Netanyahu tak akan bisa menyelamatkan dirinya dari rasa penyesalan seperti Slobodan] Milosevic, mantan presiden Serbia Bosnia Radovan Karadzic, dan sang diktator Nazi Jerman Adolf Hitler yang dia tiru,” lanjut Erdogan, seperti dikutip Middle East Monitor.
Erdogan kemudian menegaskan bahwa negaranya bakal melakukan apapun untuk memastikan Israel bertanggung jawab atas seluruh kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap Palestina.
Pasukan militer Israel meluncurkan serangan udara ke sebuah kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza, pada Minggu (26/05/2024), hingga menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya.
Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.
Kendati begitu, serangan udara itu pada kenyataannya menyebabkan kebakaran hebat pada tenda-tenda warga sipil yang mengungsi di Tel Al-Sultan.
Banyak anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia tewas akibat kebakaran tersebut.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pihaknya “tak menduga” bahwa serangan itu mengakibatkan kebakaran di kamp pengungsian warga sipil. Dia lantas menyebut serangan mereka merupakan ketidaksengajaan.***