BEBASBARU.ID, NASIONAL – Pembantaian atau genosida yang di lakukan pasukan Zionis Israel makin menjadi-jadi. Kutukan atau celaan tak mempan bagi Israel.
Kini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap.
Akibat fatwa haram ini, banyak gerai-gerai dan produk yang di duga pro Israel mulai menerima imbasnya. Bahkan kini banyak warga yang beralih ke produk yang tak ada hubungannya dengan zionis.
Di fatwa itu, haram hukumnya membeli produk dari produsen yang mendukung agresi Israel atas Palestina.
Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan wajib hukumnya mendukung kemerdekaan Palestina. Sebaliknya, haram hukumnya mendukung Israel dan para pendukungnya.
Di Malaysia terjadi gerakan boikot perusahaan transportasi Grab. Padahal, Grab tidak berafiliasi langsung dengan Israel.
Gelombang postingan yang menunjukkan warga Malaysia membatalkan langganan Grab dan menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka tersebar di media sosial minggu lalu.
Setelah Chloe Tong, istri CEO perusahaan Anthony Tan, membagikan foto perjalanan keluarganya ke Israel pada bulan Juli.
“Di Instagram Chloe Tong mengatakan betapa sedihnya dia dengan apa yang terjadi di negara tempat dia ‘benar-benar jatuh cinta’,” tulis laporan itu.
Dalam laman tersebut juga tercantum berbagai produk hingga perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.
Berikut daftar lengkapnya, yang di kutip BEBASBARU.ID dari Kumparan.com, Sabtu (11/11/2023) :
1. Siemens
Siemens (Jerman) merupakan kontraktor utama Euro-Asia Interconnector, kabel listrik bawah laut Israel-UE yang direncanakan menghubungkan pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina ke Eropa. Peralatan listrik bermerek Siemens dijual secara global.
2. PUMA
PUMA (Jerman) mensponsori Asosiasi Sepak Bola Israel, yang mengatur tim-tim di pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang diduduki.
3. Carrefour
Carrefour (Prancis) adalah penggerak genosida. Carrefour-Israel telah mendukung tentara Israel yang mengambil bagian dalam genosida warga Palestina di Gaza dengan memberikan hadiah berupa paket pribadi.
Pada tahun 2022, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan Israel Electra Consumer Products dan anak perusahaannya Yenot Bitan, yang keduanya terlibat dalam pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina.
3. AXA
Ketika Rusia menginvasi Ukraina, raksasa asuransi AXA (Prancis) mengambil tindakan yang ditargetkan terhadapnya.
Namun, ketika Israel, rezim kolonialisme dan apartheid yang telah berusia 75 tahun, melancarkan perang genosida di Gaza, AXA terus berinvestasi di bank-bank Israel untuk mendanai kejahatan perang dan pencurian tanah dan sumber daya alam Palestina.
4. Hewlett Packard Inc (HP Inc)
Perusahaan raksasa teknologi, HP Inc (AS) menyediakan layanan ke kantor para pemimpin genosida, PM Israel Netanyahu dan Menteri Keuangan Smotrich.
5. SodaStream
SodaStream secara aktif terlibat dalam kebijakan Israel yang menggusur warga asli Badui-Palestina Israel di Naqab (Negev) dan memiliki sejarah panjang diskriminasi rasial terhadap pekerja Palestina.
6. Ahava
Ahava memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina.
7. RE/MAX
RE/MAX (AS) memasarkan dan menjual properti di pemukiman ilegal Israel yang dibangun di atas tanah curian Palestina, sehingga memungkinkan penjajahan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
8. Produk-produk Israel di supermarket
Buah-buahan, sayuran, dan anggur yang diberi label menyesatkan sebagai “Produk Israel” seringkali mengandung produk pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dicuri. Perusahaan-perusahaan Israel tidak membedakan keduanya, begitu pula konsumen.
Meski MUI tidak menyebut apa saja produk pendukung Israel, sejauh ini ada dua brand besar di Indonesia yang dikaitkan dengan pro Israel memilih menutup gerainya saat jutaan manusia menggelar aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu (5/11).
Soal kabar dikaitkan dengan Israel, McDonald’s Indonesia buka suara. Meta Rostiawati mengatakan sebagai perusahaan waralaba.
Mereka berada di bawah bendera PT Rekso Nasional Food yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16.000 tenaga kerja lokal.
McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (21/10).***