BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Ha-ha-ha! Lega hatiku sekarang! Tentu saja aku lebih mentaati perintah Menteri Kam Liong! Siapa berani membantah perintah beliau?
Dan dengan adanya perintah Menteri Kam Liong, terpaksa aku membatalkan perintah Panglima Suma, tidak ada yang akan menyalahkan aku. Ha-ha-ha, rekan Khu Tek San, dasar orang baik selalu dilindungi Thian!
Pemuda perkasa ini datang mengembalikan nyawamu, ha-ha-ha! Engkau tentu tahu betapa tak senang hati kami semua melaksanakan perintah tadi, akan tetapi dia merupakan seorang yang kedudukannya lebih tinggi dari kita, mana kami dapat membantah?”
“Aku mengerti, Sahabat Ong, dan terima kasih,” kata Khu Tek San dan setelah dilepas belenggu tangannya dan tangan Maya, Khu Tek San lalu menjatuhkan diri berlutut di depan Kam Han Ki sambil berkata,
“Teecu Khu Tek San mengucapkan terima kasih atas bantuan Susiok (Paman Guru)!”
Kam Han Ki cepat mengangkat bangun orang yang lebih tua akan tetapi karena menjadi murid kakak misannya maka menjadi pula murid keponakannya itu.
“Khu-ciangkun harap jangan berlaku sungkan. Mari kuantar ke kota raja bersama anak yang kautolong itu. Maya namanya, bukan?”
Maya memandang kepada Kam Han Ki penuh perhatian, kemudian menegur Khu Tek San.
“Paman Khu, dia masih begini muda, kenapa Paman berlutut menghormatnya? Sungguh tidak layak, membikin dia besar kepala dan sombong saja!”
Hushh, Maya, jangan berkata demikian! Dia itu paman guruku!” kata Khu Tek San cepat-cepat.
“Hemm, aku berani bertaruh, kepandaiannya tidak seberapa hebat. Mana mampu menandingi Paman?”
Khu Tek San merasa tidak enak sekali, dan Kam Han Ki memandang Maya dengan alis berkerut dan mata marah, akan tetapi ia pun tidak berkata apa-apa, hanya mukanya berubah merah dan sinar matanya saja yang memaki, “Bocah nakal cerewet kau!”
Akan tetapi, tentu saja di depan Khu Tek San dan para panglima, dia tidak mau cekcok dengan seorang anak perempuan!
Maka untuk menutupi kemendongkolan hatinya ia berkata, “Khu-ciangkun, harap engkau suka mengganti pakaian Panglima Yucen dengan pakaian rakyat biasa agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak menyenangkan dalam perjalanan yang jauh ke kota raja.”
Khu Tek San membenarkan pendapat ini dan dengan suka hati para rekannya lalu mempersiapkan pakaian sipil untuk Khu Tek San, bahkan menyediakan tiga ekor kuda yang baik untuk mereka.
Setelah berpamit dan mengucapkan terima kasih, berangkatlah Khu Tek San, Kam Han Ki dan Maya menunggang tiga ekor kuda menuju ke selatan.
Di sepanjang perjalanan ke selatan ini, atas pertanyaan Khu Tek San, Han Ki bercerita bahwa dia diutus oleh Menteri Kam Liong untuk menyelidiki keadaannya karena lama tidak ada berita.
Kemudian setelah menyelidiki ke Yucen, Han Ki terlambat karena Khu Tek San telah pergi bersama Maya. “Aku mendengar cerita tentang Ciangkun dan Maya yang ditolong oleh…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader