BEBASBARU.ID, POLITIK – Nama mantan Ketua DPR dan Ketum Partai Golkar yang terkenal dengan julukan Papa Minta Saham mendaadak trending dalam 4 harian ini.
Penyebabnya, setelah mantan Ketua KPK Agus Rahardjo bilang, di marahi Jokowi, gara-gara jaman itu KPK lagi usut mega skandal korupsi e-KTP yang menyeret Setya Novanto, juga Ganjar Pranowo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bukan kontestan Pilpres langsung bilang heran, apa kepentingannya, hingga dia di pojokan.
Presiden Jokowi bertanya-tanya, untuk apa Agus Rahardjo meramaikan pengakuan tersebut.
“Terus untuk apa diramaikan itu? Kepentingan apa diramaikan itu? Untuk kepentingan apa?” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
Wartawan lalu bertanya apakah betul ada pertemuan antara Jokowi dan Agus Rahardjo. Jokowi menepis hal itu.
“Saya suruh cek, saya sehari kan berapa puluh pertemuan. Saya suruh cek di Setneg, nggak ada (pertemuan). Agenda yang di Setneg nggak ada. Tolong dicek lagi aja,” lanjut Jokowi.
Jokowi juga menyebut dirinya pernah menyampaikan agar Setya Novanto untuk mengikuti proses hukum yang ada. Jokowi melanjutkan saat ini, Setya Novanto sudah dihukum.
“Ini yang pertama coba dilihat. Dilihat di berita-berita tahun 2017 di bulan November, saya sampaikan saat itu Pak Novanto, Pak Setya Novanto ikuti proses hukum yang ada, jelas berita itu ada semuanya,” imbuh Jokowi.
Ucapan Agus Rahardjo Tuai Kehebohan
Dikutip BEBASBARU.ID dari detik.com, Senin (04/12/2023) cerita Agus mengenai pertemuan dengan Jokowi itu disampaikan dalam wawancara program Rosi di Kompas TV seperti dikutip, Jumat (01/12/2023) lalu. Agus mengatakan saat itu dipanggil sendirian oleh Jokowi ke Istana.
“Saya terus terang pada waktu kasus e-KTP saya dipanggil sendirian, oleh Presiden. Presiden waktu itu ditemani oleh Pak Pratikno. Saya heran biasanya memanggil itu berlima, ini kok sendirian. Dan dipanggilnya juga bukan lewat ruang wartawan tapi lewat masjid kecil gitu,” kata Agus.
Begitu masuk, Agus menyebut Jokowi sudah dalam keadaan marah. Menurut Agus, Jokowi meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto.
“Di sana begitu saya masuk, presiden sudah marah. Menginginkan.. karena baru saya masuk, beliau sudah teriak ‘Hentikan’. Kan saya heran, hentikan, yang dihentikan apanya,” ujar Agus.
“Setelah saya duduk, ternyata saya baru tahu kalau yang suruh hentikan itu adalah kasusnya Papa minta saham alias Setnov, Ketua DPR pada waktu itu, mempunyai kasus e-KTP supaya tidak diteruskan,” sambung dia.***