BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Tidak, Lin-moi…. tidak…. bukan kau yang salah. Aku yang berdosa…. ya, aku yang berdosa….!”
Yang bicara ini adalah Suling Emas yang mendengar ucapan Ratu Yalina tadi. Ia melangkah masuk dengan gontai, tubuhnya lemas penuh kedukaan.
Dan dibelakangnya ikut masuk pula seorang pemuda yang bukan lain adalah Kiang Liong. Para pengawal sudah mengenal Suling Emas.
Maka tidak menghalangi pendekar ini bersama pemuda itu masuk istana dengan bebas, sungguhpun mereka saling pandang dengan heran namun tidak berani melarang.
Melihat Suling Emas Ratu Yalina lalu menarik bangun Kwi Lan, diajaknya menghampiri Suling Emas sambil berkata lirih.
“Anakku…. Kwi Lan…., beri hormatlah kepadanya…. ini dia…. ayah kandungmu….!” Suling Emas menjatuhkan diri di atas bangku, dan Kwi Lan berdiri terbelalak memandang pendekar sakti ini.
Matanya terbelalak, tak disangka-sangkanya seujung rambut pun bahwa Suling Emas adalah ayahnya! Begitu bahagia rasa hatinya begitu malu, dan juga heran sehingga sampai lama ia tidak dapat bergerak.
Akhirnya ia menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Suling Emas sambil berteriak lirih. “Ayahku….!” Teriakan Kwi Lan ini berbareng dengan keluhan Kiang Liong yang pingsan di dekat kaki ayahnya.
Suling Emas merangkul Kwi Lan, merangkul Kiang Liong, kemudian memukuli dadanya sendiri dengan air mata berlinang-linang,
“Dosaku…. semua dosaku laki-laki pengecut, berani berbuat tak berani bertanggung jawab…. menyembunyikan dosa dan noda…. sampai anak-anak sendiri saling cinta…., ya Tuhan, masih belum cukupkah hukuman hamba….?”
Dan Suling Emas muntahkan darah segar sambil terbatuk-batuk. Pemandangan di dalam kamar Ratu Yalina itu amat menusuk perasaan. Semua menangis dan semua merangkul Suling Emas.
Juga Kiang Liong yang sudah siuman kini merangkul Kwi Lan, suaranya penuh getaran hati yang patah,…. kau adikku…., adikku….“
Setelah keadaan mereda, semua berbahagia, kecuali Kiang Liong dan Kwi Lan karena kebahagiaan kedua orang muda ini menyembunyikan hati yang remuk-redam, patah dan luka, oleh asmara gagal.
Orang-orang yang dicinta sepenuh hati dan jiwa ternyata adalah saudara-saudara sendiri! Hari itu merupakan hari di mana sekeluarga menumpahkan segala macam perasaan.
Yang selama ini terpendam dan keputusan yang diambilkan merupakan obat manjur bagi sakit hati Suling Emas.
Yalina dan dia siap untuk mengumumkan dan membuka rahasia mereka selama ini. Mereka akan menghadapi kenyataan dengan muka terang.
Untuk ini, Pangeran Kayabu yang menjadi sahabat setia dipanggil dan diajak berunding.
Pesta-pora diadakan di seluruh Kerajaan Khitan. Untuk keperluan pesta itu, persiapannya dibuat sampai berbulan-bulan. Undangan dibagi-bagi sampai jauh ke selatan.
Adapun yang dirayakan adalah bermacam-macam. Terkumpulnya kembali keluarga Ratu, dan terutama sekali perjodohan antara Pangeran Talibu dan Puteri Mimi.
Serta diangkatnya Pangeran ini menjadi Raja Khitan menggantikan ibunya yang hendak mengundurkan diri…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader