BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Matanya sayu. “Maya! Siauw Bwee! Berilah waktu padaku. Kalian tidak tahu betapa berat dan sukar bagiku untuk mengambil keputusan dalam hal ini.
Sudah kukatakan bahwa, aku mencinta kalian berdua, mencinta sebagai adik-adik seperguruan, sebagai adik-adik kandung sendiri malah!
Tiada kebahagiaan bagiku di dunia ini kecuali berdampingan selamanya dengan kalian. Akan tetapi memilih seorang di antara kalian? Benar-benar amat berat dan sukar bagiku. Aku perlu waktu untuk itu.
Sekarang begini saja. Biarkan aku sendiri di dalam istana, membuat arca kita bertiga. Sambil membuat arca aku akan memilih, mungkin sekali akan dapat mengambil keputusan setelah jauh dari kalian berdua.
Sementara itu, kalian berdua lanjutkan berlatih Swat-im Sin-kang di sini. Kurang lebih tiga bulan lagi, latihan kalian selesai dan pembuatan arca kita bertiga pun akan selesai. Nah, kita bertemu kembali di sini dan aku akan menentukan pilihanku.”
Mendengar ini berdebar jantung di dalam dada Maya dan Siauw Bwee. Setelah pemuda itu menyatakan hendak mengambil keputusan, menjatuhkan pilihannya.
Biarpun hal itu baru akan dilakukan tiga bulan lagi, hati mereka sudah menjadi tegang sekali, tegang dan khawatir, takut kalau-kalau tidak terpilih!
“Kalau tiga bulan lagi engkau belum dapat mengambil keputusan?” Maya bertanya.
“Kalau demikian, terserah apa yang akan kalian lakukan,” jawab Han Ki ragu-ragu karena dia sendiri pun sangsi apakah kelak dia akan dapat mengambil keputusan yang amat sukar dan berat itu.
Kembali Maya dan Siauw Bwee saling pandang dan dua orang dara itu telah mengambil keputusan untuk menyetujui permintaan ini.
Permintaan terakhir yang akan mengakhiri pula penderitaan batin dan siksaan hati mereka. Biarpun harus menanti dalam tiga bulan, akan tetapi karena dalam tiga bulan itu mereka dapat melatih diri dengan Swat-im Sin-kang, tidak akan terasa terlalu lama.
“Baiklah, aku setuju, Suheng,” kata Maya.
“Aku pun setuju,” kata pula Siauw Bwee.
Han Ki menarik napas lega melihat dua orang sumoinya telah duduk kembali di atas salju. “Kuharap saja tiga bulan kemudian aku takkan mengecewakan hati kalian.
Marilah kuberi petunjuk tentang latihan Swat-im Sin-kang sebelum kutinggalkan kalian untuk mulai memahat arca kita.”
Dengan penuh perhatian dua orang dara itu mendengarkan dan melihat petunjuk yang diberikan Han Ki, kemudian di bawah bimbingan suheng mereka itu, mereka mulai dengan latihan sin-kang yang mujijat itu.
Karena merupakan ilmu baru, berbeda dengan latihan sin-kang mereka di waktu dahulu, mereka berdua menderita sekali, apalagi setelah tiba di tengah malam yang amat dingin.
Namun, berkat kekuatan tubuh mereka, yang telah memiliki tenaga sakti, terutama sekali Siauw Bwee yang telah memiliki Jit-goat-sin-kang, mereka dapat mengatasi penderitaan itu dan pada keesokan harinya.
Han Ki meninggalkan kedua orang sumoinya yang ia percaya akan mampu berlatih tanpa petunjuk dan bimbingannya lagi.
Tiga orang penghuni Istana Pulau Es itu melewatkan waktu dengan amat tekun. Maya dan Siauw Bwee tekun berlatih sin-kang dan karena……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader