BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Karena aku sudah percaya penuh kepada Yu-twako, maka tidak perlu aku menyembunyikan rahasia diriku lagi.
Aku mendengar nama besar Bu-tek Lo-jin dari suhengku ketika aku digemblengnya di Pulau Es.” “Pulau Es….?”
Kini seruan itu keluar hampir berbareng dari mulut Yu Goan dan Ouw-pangcu. “Khu-lihiap, jadi engkau…. murid penghuni Istana Pulau Es? Engkau murid manusia dewa Bu Kek Siansu….?”
Yu Goan bertanya dengan mata terbelalak. Siauw Bwee tersenyum, mengangguk. “Aku murid beliau, akan tetapi beliau tidak ikut bersama kami ke Pulau Es dan yang mengajarku adalah Suheng.
“Penghuni Pulau Es hanyalah kami bertiga, aku, suciku dan suhengku.” “Ah, aku bersikap kurang hormat….!”
Ouw-pangcu cepat menjatuhkan diri berlutut. Akan tetapi baru setengahnya, tangan Siauw Bwee telah menangkap lengannya dan sekali tarik, tubuh kakek itu telah melayang ke atas dipan!
Kakek itu duduk bersila dan memejamkan mata sambil berkata, “Khu-lihiap penghuni Istana Pulau Es, aku menyerahkan nyawaku ke tangan Lihiap!”
“Jangan terlalu sungkan, Ouw-pangcu. Aku pun belum dapat menentukan apakah aku akan dapat menyembuhkanmu.
“Twako, jangan banyak pujian dan sungkan-sungkan lagi, lekas terangkan bagaimana caranya mengobati luka Ouw-pangcu.”
Dengan keheranan dan kekaguman masih menyelubungi hatinya, Yu Goan lalu memberi petunjuk. Tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar, suara beradunya senjata dan teriakan anak buah Ouw-pangcu,
“Pemberontak! Pengkhianat! Manusia palsu Ang Hok Ci!” Ouw-pangcu menjadi pucat wajahnya, akan tetapi dengan tenang Siauw Bwee berkata.
“Twako, kau menjaga di pintu, biar aku mengobatinya.” Lalu dara perkasa ini menempelkan kedua telapak tangannya ke punggung kakek itu.
Ouw-pangcu hendak melawan karena ingin dia menghadapi para pemberontak, akan tetapi sungguh aneh, tenaga Jit-goat-sin-kang di tubuhnya tiba-tiba bertemu dengan sin-kang yang amat kuat.
Juga sin-kang yang keluar dari kedua tangan dara itu merupakan dua macam sin-kang, panas dan dingin.
Dia terheran-heran. Apakah dara ini pandai pula Jit-goat-sin-kang? Sebenarnya bukanlah demikian, Siauw Bwee tidak pernah melakukan ilmu sin-kang dari inti hawa sakti matahari dan bulan.
Akan tetapi dia berlatih di Pulau Es di bawah petunjuk Han Ki dan menurut kitab-kitab pelajaran Bu Kek Siansu tentu saja dia menguasai Yang-kang dan Im-yang dengan baiknya.
Sementara itu, di luar pondok terjadi perang yang amat seru. Anak buah yang masih setia kepada Ouw-pangcu diserbu anak buah lain yang telah dipengaruhi Ang Hok Ci atau Ang-siucai.
Kiranya diam-diam Ang-siucai selama setengah tahun berada di situ, telah menurunkan ilmu silat kepada para kawan yang dipengaruhinya sehingga dalam pertempuran itu, anak buah Ouw-pangcu banyak yang roboh dan tewas.
“Bunuh Ouw-pangcu pemberontak!” terdengar teriakan Ang-siucai dan ternyata bahwa kini selain Ang-siucai dan para anak buah yang dapat dipengaruhinya.
Muncul pula beberapa orang kawan Ang-siucai yang datang dari luar dan pada saat itu sudah menyerbu masuk perkampungan itu untuk…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader