BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Terpelanting jatuh dari atas dipan, tenaganya membalik, mukanya pucat penuh keringat dan matanya terbelalak.
Siauw Bwee cepat menyambar lengan Yu Goan dan membantu pemuda itu berdiri.
Kakek itu menoleh dan mengerutkan alisnya yang putih. “Bagaimana, Sicu?” “Bagaimana, Twako? Kenapa kau jatuh?” Siauw Bwee juga bertanya.
Yu Goan mengusap peluhnya dan menggeleng kepala. “Percuma. Agaknya tenaga dalam Jit-goat-sin-kang yang kaumiliki itu luar biasa kuatnya, Pangcu. Aku tidak kuat menahan.
Untuk mengobatimu membutuhkan orang yang memiliki sin-kang (tenaga dalam) jauh lebih tinggi daripada kekuatanmu sendiri.
Sin-kangmu yang dua macam saling berlawanan itu mana mungkin dilawan orang biasa seperti aku?
Yang mengobati harus membagi tenaganya, sebagian untuk menahan penolakan Jit-goat-sin-kang yang berlawanan itu.
Sebagian untuk mengirim hawa murni ke pusarmu dan membantumu menguasai kembali sin-kangmu dan bersama-sama mengusir hawa beracun.
Tak mungkin aku melakukannya, bahkan seluruh sin-kangku masih tidak kuat menghadapl pergolakan Jit-goat-sin-kang yang saling berlawanan itu, apalagi untuk mengusir hawa beracun.”
“Aihh, sudah nasibku. Untuk menghadapi maut, bagiku bukan apa-apa, karena aku pun sudah cukup tua.
Akan tetapi kalau yang kukhawatirkan terjadi, kalau samnpai timbul pemberontakan, celakalah anak buahku semua….” Kakek itu mengeluh dengan air muka berduka sekali.
“Pangcu, jangan khawatir. Aku akan membantumu mengobati penyakitmu. Twako, jelaskan apa yang harus kulakukan?”
“Khu-lihiap…., hal itu…. berbahaya sekali. Jit-goat-sin-kang di tubuh nya liar dan amat kuatnya. Salah-salah engkau akan terluka parah di sebelah dalam tubuhmu!”
“Sicu benar, Lihiap. Harap jangan main-main dan mengorbankan diri sendiri untukku,” Ouw-pangcu juga berkata dengan hati tulus. Siauw Bwee tersenyum.
“Kalau belum dicoba mana kita tahu, Twako? Biarlah aku mencobanya.” “Khu-lihiap, ini bukan main-main, mana boleh dicoba-coba?
Aku tahu bahwa kepandaianmu jauh lebih tinggi daripada tingkatku. Aku tidak hendak mengatakan bahwa sin-kangmu lebih lemah daripada sin-kangku.
“Akan tetapi betapapun, tak mungkin dapat melawan Jit-goat-sin-kang yang liar di tubuh Ouw-pangcu.” Kembali Siauw Bwee tersenyum.
“Ouw-pangcu, Locianpwe yang kausebutkan tadi, apakah dia seorang kakek bertubuh kecil seperti kanak-kanak akan tetapi kepalanya besar sekali dan namanya Bu-tek Lo-jin?”
Ouw-pangcu begitu kaget mendengar ini sampai dia meloncat turun dari dipan dan memandang Siauw Bwee dengan mata terbelalak.
“Ini…. ini…. rahasia besar…. bagaimana Lihiap bisa tahu….?” tanyanya gugup dan Yu Goan juga terkejut. Dia pernah mendengar dari ayahnya akan nama Bu-tek Lo-jin itu.
“Seorang manusia setengah dewa yang sakti dan aneh sekali, bahkan lebih terkenal daripada nama Pek-kek Sian-ong dan Lam-kek Sian-ong.
“Dua orang kakek beradik yang tidak lumrah manusia itu dan hanya kalah kebesaran dan keanehannya oleh Bu Kek Siansu!
“Karena engkau telah mempercayakan rahasiamu kepadaku, Pangcu, dan …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader