BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – kudanya, dia menemukan hiburan karena ada rasa persatuan di dalam hatinya terhadap binatang itu.
Kalau dia memiliki perasaan persatuan yang sama terhadap sekelilingnya, terhadap suara binatang-binatang kecil yang tak tampak.
Terhadap berkelisiknya daun, terhadap angin, terhadap kegelapan malam, menyatukan diri dengan alam dan seisinya, tentu tidak ada lagi penderitaan batin yang merana karena kesepian itu.
Hanya manusia yang dapat menyatukan diri dengan alam dan seisinya, baik yang tampak maupun yang tidak, dialah yang akan dapat merasakan betapa bahagia hidup ini.
Betapa kecil artinya hal-hal yang menimpa dirinya dan yang dianggapnya tidak menyenangkan. Persatuan dengan alam dan seisinya
Termasuk manusia dan segala makhluk, membuka rasa kasih yang akan menerangi hidup dan akan musnah segala perbandingan, segala perbedaan.
Segala iri hati, segala dendam dan kebencian! Betapa sulitnya! Sulit? Tidak, sama sekali tidak bagi yang sadar dan yang sudah dapat mengenal diri pribadi.
Dapat menyaksikan dengan mata batinnya akan segala nafsu dan kekotoran yang menyelubungi dirinya.
Karena manusia selalu menunjukkan pandangan matanya keluar, tidak pernah KE DALAM, maka dia tidak akan melihat semua itu dan tidak dapat menjadi sadar.
Perasaan sengsara yang menekan batin Siauw Bwee membuat dara ini lengah dan kehilangan kewaspadaannya, tidak tahu bahwa semenjak tadi.
Ada sepasang mata yang mengintainya, sepasang mata seorang pemuda tampan yang duduk di atas cabang pohon tinggi.
Pemuda itu telah berada di atas cabang pohon ketika Siauw Bwee datang ke tempat itu dan membuat api unggun.
Semenjak tadi, pemuda ini memandang dengan mata penuh kagum terpesona oleh kecantikan dara remaja itu.
Pemuda yang berpakaian sederhana dan berwajah tampan ini adalah seorang pendekar muda yang belum lama keluar untuk merantau meluaskan pengalaman.
Dia belum terkenal di dunia kang-ouw, karena wataknya yang halus, sesuai dengan pendidikan ayah bundanya, membuat dia tidak pernah bentrok dengan orang lain.
Padahal pemuda ini memiliki ilmu kepandaian yang tinggi. Dia bernama Yu Goan. Ayahnya adalah seorang pendekar yang berilmu tinggi.
Bernama Yu Siang Ki, putera ketua perkumpulan pengemis Khong-sim Kai-pang yang terkenal (baca cerita Mutiara Hitam).
Adapun ibunya adalah seorang yang berilmu tinggi pula, tidak hanya dalam hal ilmu silat, akan tetapi terutama sekali dalam hal ilmu pengobatan.
Karena ibunya itu puteri dari Song Hai yang berjuluk Yok-san-jin (Kakek Gunung Ahli Obat)! Ayah dan bundanya kini membuka toko obat dan dari kedua orang tuanya.
Yu Goan mewarisi ilmu silat aseli dari Khong-sim Kai-pang dan ilmu pengobatan dari raja obat Yok-san-jin Song Hai.
Dengan bekal ilmu kepandaian yang tinggi ini orang tuanya, juga kakeknya, memperkenankan pemuda ini merantau untuk meluaskan pengalaman.
Malam itu, kebetulan sekali Yu Goan bermalam di dalam hutan itu, duduk di atas cabang pohon dengan aman sampai munculnya Siauw Bwee.
Yang membuat ia bengong terlongong dan memandang penuh kagum. Hatinya ikut merasa terharu ketika melihat dara itu termenung dan berduka seorang diri.
Menurutkan dorongan hatinya, ingin sekali ia meloncat turun dan berkenalan, namun pendidikannya sebagai seorang pemuda terpelajar dan sopan membuat ia menahan hatinya dan tidak …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader