BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Suma Kiat berhadapan dengan dua orang murid Mutiara Hitam yang juga mengamuk secara dahsyat. “Ha-ha, bagus sekali! Manusia jahat Suma Kiat datang menyerahkan nyawanya!”
Can Ji Kun ketawa dan menerjang maju didahului sinar kilat pedangnya, dan hanya selisih beberapa detik dari pedang di tangan Ok Yan Hwa yang juga sudah menyerang tubuh panglima itu.
“Trang-trang….!” Suma Kiat terkejut bukan main menyaksikan berkelebatnya dua sinar kilat menyilaukan mata itu, apalagi ketika ia merasakan telapak tangannya tergetar ketika menangkis.
Dipandangnya dua orang muda itu dengan mata terbelalak, dan ia membentak, “Bocah-bocah setan! Siapa kalian?” “Buka telingamu lebar-lebar!” Ok Yan Hwa berseru sambil melintangkan pedang di depan dada.
“Kami adalah murid-murid Mutiara Hitam yang datang sengaja untuk mencabut nyawamu!” Mendengar disebutnya nama Mutiara Hitam, Suma Kiat terkejut sekali, akan tetapi juga marah.
Dahulu, di waktu mudanya, ia tergila-gila kepada Mutiara Hitam yang selain masih menjadi saudara misannya, juga Mutiara Hitam Kam Kwi Lan adalah murid ibunya (baca cerita Mutiara Hitam).
Akan tetapi karena cinta kasihnya ditolak, ia menjadi benci kepada Mutiara Hitam, bahkan benci kepada semua keturunan keluarga Suling Emas. Matanya melotot dan ia membentak.
“Kebetulan sekali! Aku tidak berkesempatan membikin mampus Mutiara Hitam yang sudah mati oleh orang-orang Mongol, sekarang aku akan puas kalau dapat membunuh kedua orang muridnya!”
Ia menerjang maju dengan dahsyat, menggunakan pedangnya yang juga sebatang pedang pusaka, mainkan Ilmu Pedang Toa-hong-kiam (Ilmu Pedang Angin Badai) yang amat hebat.
“Ha-ha! Pedang kami yang akan menghirup darahmu!” Ji Kun mengejek dan menyambut serangan itu bersama sumoinya sambil balas menyerang karena di antara kedua orang murid Mutiara Hitam ini khawatir kalau-kalau kalah dulu!
Mutiara Hitam telah menurunkan Ilmu Pedang Siang-bhok-kiam kepada kedua orang murid mereka, dan ilmu pedang itu telah digabungkan dengan Ilmu Golok Pek-kong To-hoat dari Tang Hauw Lam.
Maka kini ilmu pedang yang dimainkan dua orang murid Mutiara Hitam itu hebatnya luar biasa. Masing-masing telah memberi nama sesuai dengan pedang mereka, yaitu Yan Hwa mainkan Li-mo Kiam-sut (Ilmu Pedang Iblis Merah).
Sedangkan Ji Kun mainkan Lam-mo Kiam-sut (Ilmu Pedang Iblis Jantan). Biarpun Suma Kiat memiliki tingkat kepandaian yang lebih tinggi daripada mereka.
Dia terkejut juga menyaksikan kehebatan gerakan mereka terutama sekali kaget melihat sinar pedang yang mengandung hawa mujijat yang mengerikan!
Melihat keadaan panglima itu, Bu Ci Goat dan Siangkoan Lee yang sedang mengamuk merobohkan para perajurit Pasukan Maut seperti orang membabat rumput saja.
Cepat menghampiri dan menerjang maju sehingga di lain saat, Yan Hwa telah dikeroyok dua oleh Bu Ci Goat dan Siangkoan Lee, sedangkan Ji Kun bertanding melawan Suma Kiat. Kini keadaan menjadi berubah sama sekali.
Kalau Suma Kiat tidak dibantu murid dan selirnya, biarpun kedua orang murid Mutiara Hitam tidak akan mudah untuk dapat mengalahkannya, namun panglima ini….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader