BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Menyiksa lagi bagi Hong Kwi sampai dibawanya mati! Hati Han Ki menjadi kosong dan ia merasa dirinya sudah tua sekali. Padahal pada waktu itu, usia Han Ki baru tiga puluh satu atau tiga puluh dua tahun
Maya membuka matanya. Sudah matikah dia? Pertama yang berkelebat dalam pikirannya adalah bahwa dia terseret ke dalam air yang gelap lalu ia tidak ingat apa-apa lagi.
Tentu sudah mati. Akan tetapi mengapa dia berada di atas perahu? Dan ada enam orang perajurit di perahu itu, perahu yang didayung cepat.
Tidak! Dia tentu belum mati. Ataukah perahu ini perahu yang akan menyeberangkannya ke alam baka dan enam orang itu malaikat-malaikat? Tak mungkin.
Mana ada malaikat berpakaian seperti perajurit dunia! Keparat, tentu mereka ini yang membuat ia terjatuh ke air dan mereka yang menyeretnya ke dalam air sehingga dia pingsan dan tertawan.
Dia menjadi marah dan menggerakkan tangan…. akan tetapi, kedua tangan dan kedua kakinya tidak dapat digerakkan. Terbelenggu!
Ia mengerahkan tenaga, akan tetapi dia lelah sekali sehingga tenaganya masih belum cukup untuk mematahkan belenggu. Dia tetap tertawan.
Dan ketika ia memandang, kiranya belenggu itu terbuat daripada baja yang tebal dan kuat sekali! Maya pura-pura masih pingsan dan tidak bergerak, diam-diam mengumpulkan hawa murni ke lengannya.
Perahu itu kini menempel pada sebuah perahu besar. Dia membuka mata memperhatikan.
“Wah, dia sudah sadar!” kata seorang di antara mereka yang kebetulan menengok dan melihat Maya membuka mata.
Karena sudah ketahuan, Maya tidak berpura-pura lagi. Dengan gerakan tubuhnya, ia berhasil bangun duduk.
“Siapa kalian? Mengapa aku kal ian tangkap?” Akan tetapi ketika melihat pakaian seragam mereka adalah tentara laut Kerajaan Sung, ia lalu berkata, “Hemm…. kalian tentu anjing-anjing Kerajaan Sung!”
“Perempuan liar. Bangunlah dan ikut kami menghadap panglima, atau engkau lebih suka kami seret ke atas perahu?”
Karena belum mendapat kesempatan mematahkan belenggunya, Maya bangkit berdiri dan tiba-tiba kedua kakinya membuat gerakan menendang sambil meloncat. Akibatnya, dua orang perajurit terlempar ke dalam air!
“Wah! Wah! Awas…., betina ini liar sekali!” Seru seorang di antara mereka dan kini dari atas perahu besar meloncat turun banyak perajurit.
Tubuh Maya diringkus dan dia dipaksa naik ke atas perahu besar. Dua orang perajurit yang bertubuh kuat memegang ujung rantai yang membelenggu kedua tangannya.
Dan setengah diseret Maya yang tertawan dibawa memasuki ruangan besar di atas perahu. Biarlah, pikirnya, biar aku dihadapkan panglima mereka. Kalau nanti ada kesempatan, dia akan membasmi anjing-anjing ini!
Dengan dada membusung dan kepala tegak Maya berjalan terpincang-pincang karena kedua kakinya dibelenggu dan tertawan, memasuki ruangan.
Ketika ia melihat dua orang panglima duduk di atas kursi dalam ruangan itu, matanya terbelalak. Ia mengenal mereka!
Mereka adalah panglima-panglima perahu besar yang telah ditolongnya! Bahkan panglima muda yang kini sudah bangkit berdiri adalah panglima muda yang ditolongnya dari tangan Si Dampit yang lihai!
Juga panglima besar yang berjenggot itu memandang dengan kaget……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader