BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – mungkin dapat menjatuhkan seorang seperti Li-hiap? Nah, marilah kita mulai dengan latihan ilmu-ilmu tangan kilat dan kaki kilat, Nona.
Waktu untuk pibu (mengadu ilmu) di antara mereka tiga bulan lagi, cukup lama bagimu untuk menguasai kedua ilmu itu dan kelak, dalam pertandingan pibu Nona dapat maju dan mengalahkan mereka.
Kalau ketua mereka kalah olehmu, tentu mereka tidak berani membantah dan akan memenuhi permintaan Li-hiap untuk berdamai dan bersumpah mengubur semua permusuhan di antara kedua kaum!”
Waktu tiga bulan bukanlah waktu yang sebentar dan berarti bahwa perjalanan akan tertunda selama tiga bulan. Akan tetapi waktu itu tidak dibuang sia-sia, dan sebagai seorang ahli silat seperti Siauw Bwee.
Tentu saja akan girang sekali, menerima pelajaran dua macam ilmu yang demikian hebat.
Apalagi kalau diingat bahwa dia sedang melakukan tugas yang mulia yaitu berusaha mendamaikan permusuhan semua saudara.
Sehingga kalau berhasil berarti dia telah menyelamatkan entah berapa banyak nyawa yang setiap tahun pasti ada yang jatuh menjadi korban pibu.
Demikianlah, mulai hari itu, Siauw Bwee menerima petunjuk-petunjuk kakek cacad itu melatih diri dengan ilmu gerak tangan kilat dan gerak kaki kilat.
Dan karena dasar ilmu silatnya malah lebih tinggi tingkatnya daripada kedua ilmu itu dia dapat melatih diri dengan mudah dan hasilnya amat hebat.
Lebih hebat daripada kalau kedua ilmu itu dilatih oleh tubuh Si Kakek sendiri andaikata dia tidak bercacad!
***
Terpaksa kita tinggalkan dulu Siauw Bwee yang setiap hari tekun ber latih kedua macam ilmu silat istimewa itu dan sebaiknya kita mengikuti perjalanan Kam Han Ki, karena hal ini untuk memperlancar jalannya cerita.
Telah kita ketahui betapa Kam Han Ki merana hatinya, seolah-olah kehilangan semangat dan gairah hidup ketika kedua orang sumoinya meninggalkan Istana Pulau Es sehingga dia tinggal seorang diri di Pulau Es.
Karena tidak dapat menahan kesepian yang menggerogoti hatinya, juga karena khawatir akan keadaan kedua orang sumoinya.
Han Ki lalu membuat sebuah perahu dan berlayarlah dia meninggalkan Pulau Es dengan maksud hendak mencari kedua orang sumoinya, atau setidaknya, seorang di antara mereka.
Setelah mendarat di tepi pantai daratan Tiongkok, pemuda ini menjadi bingung karena dia tidak tahu di sebelah mana kedua orang sumoinya mendarat dan ke mana pula mereka pergi.
Akan tetapi, dia berjalan terus ke barat dan di sepanjang jalan dia berusaha menemukan jejak kedua orang sumoinya dengan bertanya-tanya kepada orang-orang yang dijumpainya di jalan.
Akan tetapi, sampai berpekan-pekan ia melakukan perjalanan, belum juga ia mendapatkan jejak kedua orang sumoinya.
Tidak ada seorang pun di antara mereka yang ditanyainya pernah melihat dua orang gadis itu, sebaliknya, Han Ki mendengar akan keadaan kerajaan baru yang makin luas saja wilayahnya.
Yaitu Kerajaan Cin yang dibangun oleh bangsa Yucen. Kini di daerah utara, hampir seluruh wilayah Kerajaan Sung telah terjatuh ke tangan Kerajaan Cin.
Dari dia mendengar pula tentang pergolakan di Kerajaan Sung, tentang para pembesar yang memberontak dan berdiri sendiri-sendiri menguasai…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader