BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Kemudian melompat dan lenyap! Kakek pimpinan rombongan mengempit tubuh Hok Sun, melompat lebih dulu dan lenyap pula.
Setelah semua orang tidak tampak lagi, Siauw Bwee berindap menghampiri bangunan itu dan ia terheran-heran.
Bangunan itu merupakan dinding batu yang amat tebal dan kuat, berbentuk bundar dan sama sekali tidak ada lubangnya!
Namun, semua orang tadi begitu meloncat terus lenyap! Siauw Bwee merasa penasaran sekali. Ia melayang ke atas bangunan, merayap sampai ke puncak.
Memeriksa seluruh permukaan yang setengah bundar, akan tetapi tetap saja dia tidak melihat adanya lubang sedikit pun! Ke manakah perginya rombongan orang kaki buntung tadi?
Tentu ada pintu rahasianya, pikir Siauw Bwee. Akan tetapi, andaikata ada pintu rahasianya, bagaimana begitu banyak orang dapat masuk semua ke bangunan kecil ini!
Tiba-tiba Siauw Bwee melayang turun dengan cepat, lalu mencari tempat sembunyi. Dari atas puncak bangunan itu dia tadi melihat serombongan orang berjalan cepat menghampiri bangunan.
Ia menyelinap dan mengintai dan sekali ini Siauw Bwee benar-benar tak dapat menahan keheranan hatinya.
“Ohh…., tidak….! Mimpi burukkah aku….?” Dia mencubit pahanya sendiri, terasa panas. Tidak, dia tidak mimpi.
Akan tetapi, adakah yang lebih aneh daripada semua ini? Tadi ia melihat serombongan orang buntung sebelah kaki kanan.
Semua buntung dan begitu sama keadaannya seolah-olah kebuntungan mereka merupakan keseragaman!
Dan orang-orang berkaki buntung itu mempunyai tempat yang begini aneh, begitu kecil tanpa lubang pintu atau jendela, namun dapat menampung begitu banyak orang!
Dan sebelum semua keanehan itu terbuka rahasianya, kini ia menyaksikan lima orang, empat laki-laki dan seorang wanita, yang kesemuanya buntung lengan kirinya!
Begitu sama keadaannya, lengan kiri buntung sebatas pundak, dengan lengan baju sebelah kiri kosong kempis tergantung lepas. Mengerikan!
Seorang di antara lima orang lengan buntung itu membawa sebatang tongkat yang biasa dipakai anak buah rombongan kaki buntung.
Dan dia agaknya menjadi pemimpin rombongan, karena selain dia paling tua berjenggot panjang dan bersikap angker, juga gerakan kedua kakinya paling ringan dan lincah.
Adapun di belakang kakek ini tampak seorang laki-laki muda tinggi besar yang juga buntung lengan kirinya, menggunakan lengan kanan mengempit tubuh seorang anggauta rombongan kaki buntung!
Diam-diam Siauw Bwee memandang penuh perhatian, dan ia mendapat kenyataan bahwa gerakan kaki lima orang itu luar biasa sekali.
Ringan dan langkah mereka teratur, begitu tegap, begitu kuat dan kokoh, namun begitu ringan membuat dia kagum bukan main!
Pemimpin rombongan itu, kakek yang berjenggot dan memegang tongkat Si Kaki Buntung, menggunakan ujung tongkat itu mengetuk tujuh kali ke atas dinding bangunan bundar.
Kemudian meloncat ke belakang. Tak lama kemudian, terbukalah lubang di sebelah atas depan bangunan itu dan dari dalam lubang melayang keluar tiga orang berkaki buntung.
Yang paling depan adalah kakek yang memimpin rombongan penawan Liem Hok Sun tadi. Kemudian, dari belakang bangunan itu.
Keluar pula beberapa orang berkaki buntung, agaknya keluar dari lubang rahasia….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader